JAKARTA (Keadilan.net) – Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sulaeman Tanjung, mengonfirmasi komitmen ormas terbesar di Indonesia ini untuk tetap menjaga jarak dengan partai politik.
Sulaeman menjelaskan bahwa arahan yang dikeluarkan oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, telah sangat jelas dan tidak pernah mempermasalahkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), tetapi semata-mata ingin menjaga jarak.
Dia juga merujuk pada hasil survei Kompas yang menunjukkan bahwa suara dari warga Nahdlatul Ulama (NU) terbagi merata di seluruh partai politik.
Politikus Nasdem Bongkar DPR Minta Jatah 80 Kursi Haji Kelas Bisnis: Lho Ga Bahaya Tah?
Bahkan, hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas warga NU memilih PDI Perjuangan sebagai pilihan pertama. Disusul oleh Gerindra dan Partai Golkar. PKB baru terpilih sebagai pilihan keempat oleh warga NU.
Dikutip dari Instagram @Undercover.id, Sulaiman menyebutkan “Arahan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf sangat jelas, tidak pernah mempermasalahkan PKB, cuma ingin menjaga jarak,” ungkapnya, Selasa (29/8/2023).
Ia mengemukakan bahwa NU tidak semata-mata mendukung PKB saja. Suara warga NU justru cenderung memilih PDI Perjuangan.
“Situasi ini membuktikan bahwa NU tidak hanya mendukung PKB. Data menunjukkan bahwa pilihan terbanyak warga NU adalah PDI Perjuangan, bukan PKB. Oleh karena itu, PBNU akan tetap menjaga jarak dari semua partai politik tanpa membedakan perlakuan khusus,” lanjutnya.
Sulaeman dengan tegas membantah pernyataan dari pengamat politik, Fahry Ali, yang diutarakan di sebuah stasiun televisi.
Fahry Ali mengklaim bahwa pernyataan apapun yang dikeluarkan oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, tidak akan berdampak pada PKB.
PBNU tetap teguh dalam prinsip menjaga independensi dari partai politik apapun. Hal ini agar terciptanya iklim pemilu yang damai dan jauh dari perpecahan antarumat dan anak bangsa.***