Profil Jubir Militer Yaman Jenderal Yahya Saree yang Umumkan Serangan Balasan ke Israel Disebut Keturunan Aceh

YAMAN (Keadilan.net) – Profil karir mentereng Juru Bicara Militer Yaman Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree yang viral disebut keturunan Aceh. Disebut keturunan Aceh, Juru Bicara Militer Yaman Houthi bernama Brigadir Jenderal Yahya Saree kini menjadi sorotan usai lancarkan serangan ke Israel.

Sehingga Juru Bicara Militer Yaman Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree menjadi viral lantaran disebut keturunan Aceh, berikut informasi orang tua hingga karirnya. Brigadir Jenderal Yahya Saree mengumumkan perang terhadap Israel.

“Yahya Saree mengumumkan pasukan bersenjata Yaman melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Israel,” seperti dilansir dari @Undercover.id pada 5 November 2023.

Peduli Rakyat Palestina, Indonesia Kirim Bantuan 7 Ton

Pasukan Yaman meluncurkan serangan terhadap Israel pada pagi hari, tanggal 31 Oktober 2023. Mereka meluncurkan rudal balistik dan drone dalam upaya mendukung Palestina.

Selanjutnya, ia juga menyatakan akan terus melancarkan serangan hingga Israel menghentikan penyerangan yang merenggut banyak nyawa di Gaza.

Aksi perang yang diumumkan oleh Yahya Saree mewakili pasukan Houthi secara tegas menentang Israel dan Amerika Serikat. Setelah mengumumkan perang melawan Israel, dirinya kini menjadi sorotan dunia, tak terkecuali Indonesia.

Peduli Palestina, Presiden Jokowi: Indonesia Siap Kirim Bantuan Kemanusiaan

Usut punya usut, Yahya Saree diduga memiliki keturunan Aceh. Dalam beberapa hari terakhir, ada klaim di media sosial yang menyebutkan bahwa Yahya Saree memiliki akar keturunan Indonesia, khususnya dari Aceh.

Melalui salah satu cuitan akun X (Twitter) mendeskripsikan Jenderal Yahya Saree sebagai orang Yaman yang memiliki keturunan Aceh.

“Sebagai Jenderal Yaman yang pertama kali menyatakan perang untuk mendukung Palestina dalam konflik dengan Israel, Yahya Saree memiliki akar keturunan Aceh,” dikutip Internasional melalui akun @Putrahmadkawom.

Hukum Murid yang Tak Sholat, Akbar Sarosa Seorang Guru SMK Negeri 1 Taliwang Dituntut Rp50 Juta