Bekerjasama dengan LIPI dan Universitas Nanyang, Warga Giriharja Olah Limbah Tahu Sumedang Menjadi Biogas

Sejumlah warga berhasil menyulap limbah tahu menjadi biogas yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga

6 September 2022, 10:10 WIB

JAWA BARAT (Keadilan.net) – Siapa yang tak kenal tahu Sumedang? Salah satu makanan khas Kota Sumedang, Jawa Barat ini menjadi salah satu makanan favorit karena memiliki rasa yang gurih dibandingkan tahu yang lain.

Akan tetapi, dibalik tersohornya tahu Sumedang, nyatanya proses produksi makanan ini menimbulkan masalah lingkungan yang cukup serius. Proses pembuatan tahu Sumedang menyisakan limbah yang pekat serta berbau tidak sedap.

Tetapi, berkat kerjasama warga Giriharja dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Universitas Teknologi Nanyang, Singapura di tahun 2018 silam, sebanyak 56 rumah di RT 005 RW 06, Dusun Giriharja berhasil menyulap limbah tahu Sumedang menjadi biogas yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

Tanpa Rupiah, Pasar Mbatok Kemuning Manfaatkan ‘Kethip’ untuk Alat Transaksi

Terbilang murah, setiap bulan warga hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp. 20.000 saja untuk bisa mendapatkan aliran biogas dari limbah tahu Sumedang ke rumah mereka.

Namun penggunaan biogas limbah tahu ini tidak bisa sepenuhnya digunakan dalam waktu 24 jam. Hal ini berkaitan denga beberapa faktor diantaranya faktor cuaca serta faktor volume ampas tahu yang masuk ke penampungan.

Untuk itu, warga pengelola membuat jadwal, kapan biogas limbah tahu Sumedang ini dapat digunakan. Dimulai dari pukul 04.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB dan pukul 14.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.

Selain menjaga lingkungan dari limbah tahu Sumedang, inovasi ini menjadi salah satu alternatif dalam meminimalisir penggunaan gas bumi, serta menekan biaya pengeluaran dimana semua harga bahan pokok terus mengalami kenaikan.

Berita Lainnya

Berita Terkini