SUKOHARJO (Keadilan.net) – Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), selain dikenal sebagai tempat berdirinya Keraton Kasunanan dan Keraton Mangkunegaran, juga dikenal sebagai gudangnya kuliner khas yang sulit dijumpai di daerah lain.
Salah satunya adalah cabuk rambak, jenis makanan berat terbuat dari gendar atau ketupat. Hanya saja bumbu siram untuk menghidangkan ketupat cabuk rambak terbuat dari wijen goreng yang dicampur dengan santan, cabe, bawang putih dan gula jawa.
Konon nama “Cabuk” dan “Rambak”, mengacu pada wijen yang merupakan bahan utama bumbunya. Sedangkan rambak adalah krupuk yang dijadikan topping, terbuat dari kulit sapi atau kerbau.
Tandai Usia 40 Tahun, PPMI Assalaam Sukoharjo Gelar Jalan Sehat dan Serangkaian Event
Namun seiring perkembangan jaman harga rambak kulit sapi yang kian mahal, maka krupuknya diganti dengan krupuk berbahan nasi atau biasa disebut karak.
Yang menarik dari makanan ini adalah cara penyajian yakni, menggunakan wadah daun pisang disebut pincuk, dan cara makannya tidak menggunakan garpu atau sendok, melainkan ditusuk menggunakan lidi daun kelapa.
Kuliner langka ini biasanya dijual keliling perkampungan atau selama perayaan sekaten di sekitar Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta. Namun ada juga pedagang yang menjajakan dalam event bazar kampung.
2 Lokasi Batal, Venue Cabor Tenis Meja Asean Para Games 2022 Akhirnya di Solo Techno Park