KARANGANYAR (Keadilan.net) – Pasar Mbatok merupakan salah satu pasar digital binaan Pesona Indonesia Solo Raya yang berlokasi di Dusun Badan, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Disebut pasar digital, sebab sarana yang digunakan untuk mempromosikan pasar ini sudah menggunakan media digital seperti Instagram @pasar_mbatok dan situs website https://pasarmbatok.bussiness.site/.
Meskipun telah menggunakan media digital untuk promosi, nyatanya pasar yang terletak di lereng Gunung Lawu ini justru menjajakan makanan tradisional seperti singkong rebus, botok, dawet ayu, teh khas kemuning, sego bancaan dan masih banyak lagi.
Hal ini tentunya menjadi incaran para pelancong terutama dari perkotaan untuk merasakan sensasi perdesaan yang asri ditemani makanan jadoel.
Tapi, salah satu hal yang unik dari Pasar Mbatok ini dimana alat transaksi yang digunakan bukanlah rupiah, tetapi ‘Kethip’. Apa sih ‘Kethip’ itu? Jadi, Kethip ini adalah uang koin yang terbuat dari kayu, dimana pengunjung harus menukarkan uang rupiah yang dipunya dengan Kethip ini.
Melansir dari situs website Desa Kemuning, satu buah uang kethip bernilai dua ribu rupiah, dan jajanan di Pasar Mbatok ini berkisar satu hingga empat Kethip atau setara dua ribu hingga delapan ribu rupiah saja, terjangkau sekali ya?.
Pasar Gede Kota Solo Dibangun Arsitek Belanda, Diresmikan Pakubowono X, Begini Sejarahnya
Di masa pandemi Covid-19 ini, pengelola Pasar Mbatok akan menyisihkan 250 rupiah dari setiap satu Ketip yang digunakan untuk kegiatan sosial dan juga perbaikan pasar. Pasar ini juga tertib dalam mengikuti protokol Kesehatan, dimana lingkungan pasar akan rutin disemprot desinfektan.
Buat kalian yang ingin berkunjung dan ingin tahu seperti apa Pasar Mbatok serta keunikannya, kalian bisa berkunjung setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 09.00 WIB – 15.00 WIB. Untuk jadwal yang lebih pasti, kalian bisa mengunjungi laman Instagram Pasar Mbatok atau situs website resminya secara langsung. Selamat berkunjung dan selamat menikmati!
