JAKARTA (Keadilan.net) – Dalam dua pekan terakhir dunia maya diributkan dengan kritik keras jurnalis senior Najwa Shihab yang menganggap polisi suka bergaya hidup hedon (glamour- Red).
Nana, panggilan Najwa mempertanyakan darimana asal usul uang polisi untuk menunjang gaya hidup hedonnya. Sebagai abdi negara, tidak mungkin gaji mereka sebagai personel Polri, bisa membackup gaya hidup hedonisme tersebut.
Meski bukan pengkritik pertama, namun apa yang disampaikannya tersebut menimbulkan polemik pro dan kontra di masyarakat. Sebagian menganggap apa yang disampaikan Najwa, adalah hal yang biasa, yang tidak memerlukan perdebatan.
Presiden Jokowi Terima Gelar Kehormatan Adat Kesultanan Buton
Sementara ada sebagian yang lain, menganggap kritik yang dilontarkan Nana hanya nyinyir saja. Atas kritik tersebut, Polri hingga saat ini tidak terlalu mempermasalahkan.
Seperti dikutip dari TB News, Selasa (27/9/2022), pakar komunikasi, Rahmat Edi Irawan mendukung terhadap langkah Polri yang tidak mempermasalahkan apa yang disampaikan Nana itu.
“Hingga saat ini, tidak ada kebijakan Polri untuk menangkap dan menahan mereka yang mengkritik Polri. Terlalu naif jika Polri melakukan hal tersebut,” kata Edi.
Presiden Jokowi Terima Gelar Kehormatan Adat Kesultanan Buton
Ditegaskan Edi, karena semua masukan pasti akan berharga bagi perbaikan institusi polisi di masa mendatang.***