JAKARTA (Keadilan.net) – Setelah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi naik tajam, kini bergulir isu BBM subsidi jenis Pertalite juga bakal menyusul ditengah kondisi ekonomi masyarakat sedang berjuang bangkit dari hantaman pandemi Covid-19.
Isu rencana kenaikan harga Pertalite itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan (Sulsel), beberapa waktu lalu.
Luhut mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan kenaikan harga BBM minggu depan. Namun ia belum menyebut nominal angka kenaikannya.
Menanggapi hal itu, Pengamat Sosial Politik (Sospol) dari CNI, Heru Cipto Nugroho mengatakan, kenaikan harga Pertalite akan berdampak signifikan terhadap percepatan inflasi, dan penurunan daya beli serta konsumsi kalangan masyarakat menengah ke bawah.
“Dengan kondisi saat ini, pemerintah belum perlu menaikkan harga Pertalite. Bisa jadi inflasi akan melambung bila pemerintah melepas sepenuhnya harga energi ke pasar,” kata Heru saat di minta tanggapannya melalui ponsel di Jakarta, Sabtu (20/8/2022).
Ia berpendapat, pemerintah belum perlu menaikkan harga Pertalite, mengingat jenis BBM itu adalah penugasan. Ia menyarankan pemerintah menjaga harga Pertalite agar bisa membuat inflasi terkendali dan pertumbuhan ekonomi lebih kuat.
Diikuti Banyak Peserta, Pawai Pembangunan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Sukoharjo Kurang Greget
Pemerintah, kata Heru CN, sebaiknya menunda terlebih dulu dalam menyesuaikan harga BBM dan Elpiji bersubsidi. Ini untuk meredam gejolak yang bersumber dari eksternal, dan menjaga laju inflasi di dalam negeri.
“Dengan begitu, pemulihan daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi masih terus berlanjut. Apa nggak kasihan sama rakyat, mereka kembali harus menanggung beban,” ujarnya.
Ditengah upaya rakyat Indonesia bangkit dari himpitan pandemi Covid-19, maka Heru meminta agat pemerintah mengurangi atau menunda proyek-proyek yang belum perlu, dan fokus kepada UMKM untuk memberi kemudahan mendapatkan modal usaha. (Nugroho)