INGGRIS (Keadilan.net) – Kabar duka datang dari Istana Buckingham, Inggris dimana sang pemimpin, Ratu Elizabeth II telah tutup usia pada Kamis (8/9) waktu setempat di usia 96 tahun.
Melalui akun Twitter Istana Buckingham, @RoyalFamily mengungkapkan kondisi sang ratu yang kian memburuk, sehingga mengharuskan Ratu Elizabeth II harus berada di bawah pengawasan tim medis.
70 tahun memimpin inggris sejak 1952, Ratu Elizabeth II telah banyak menyaksikan sejarah salah satunya adalah pendaratan manusia di bulan.
Mendapat Julukan Candi di Atas Awan, Begini Sejarah Berdirinya Candi Cetho
Ratu Elizabeth juga menjadi Ketua Persemakmuran sekaligus menjadi ratu dari tujuh Alam Persemakmuran (Commonwealth Realms) merdeka, yaitu Britania Raya, Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Pakistan, dan Sri Lanka.
Ratu Elizabeth II juga melakukan pidato di Majelis Umum PBB pada 1957 atas nama Pemakmuran serta meresmikan Parlemen Kanada ke-23. Dan pada April 2013, Ratu Elizabeth II meraih BAFTA kehormatan atas perlindungannya terhadap industri film serta mendapat julukan “Bond Girl paling diinga” pada acara penghargaan tersebut.
Tak hanya itu, 70 tahun memimpin Inggris, Ratu Elizabeth telah melakukan banyak hal penting salah satunya menjadi pemimpin monarki Britania pertama yang berbicara dalam Kongre Amerika Serikat setelah kemenagan dalam Perang Teluk.
Perbaikan Sistem Pencegahan Korupsi, KPK Sebar 2,5 Juta Kuisioner SPI 2022
Setelah kepergian Ratu Elizabeth II maka sang putra, Pangeran Charles III akan menjadi raja baru di Inggris. Dalam masa berduka ini, bendera Inggris Raya akan diturunkan setengah siang pada hari Jum’at (8/9) pukul 11 siang.
Tak hanya itu, seluruh jadwal televisi akan dikosongkan serta logo BBC akan berubah menjadi hitam serta pakaian news anchor yang serba hitam. Sementara itu, Liga Inggris kemunkingan juga turut dihentikan selama 12 hari terkait dengan tradisi Operasi Jembatan London.
Menurut informasi dari kerajaan, saat ini seluruh keluarga kerajaan Inggris tengah berkumpul di Kastil Balmoral, Skotlandia dimana sang ratu menghembuskan nafas terakhirnya.***