Libatkan Peserta Dari 18 Negara, UMS Gelar Konferensi Internasional 10th ISETH

ISETH merupakan bagian dari rangkaian acara Hari Jadi ke-66 UMS. Tahun ini menaungi 13 konferensi internasional, dengan 7 konferensi telah terselenggara, 5 konferensi akan diselenggarakan pada bulan Desember, dan 1 konferensi akan digelar tahun 2025

20 November 2024, 18:34 WIB

SUKOHARJO (Keadilan.net) – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar konferensi tingkat internasional, yaitu 10th International Summit on Science, Technology and Humanity (ISETH) 2024 yang berlangsung di Auditorium Mohammad Djazman UMS, Rabu (20/11/2024).

Ketua Panitia Agus Ulinuha, Ph.D menyampaikan bahwa ISETH merupakan bagian dari rangkaian acara Hari Jadi ke-66 UMS. Tahun ini menaungi 13 konferensi internasional, dengan 7 konferensi telah terselenggara, 5 konferensi akan diselenggarakan pada bulan Desember, dan 1 konferensi akan digelar tahun 2025.

“Tahun ini mengambil tema ‘Developing Intelligent Technology for Humanity’. Tema ini dipilih karena penggunaan dari kecerdasan buatan (AI) hampir di seluruh segmen kehidupan dan seakan menggantikan peran dari peneliti dan para ahli,” kata Agus.

Orasi Dihadapan Mahasiswa Baru, Wakil Rektor III UMS Tanamkan Mental Unggul

Menurutnya, pemanfaatan AI yang berlebih telah mengaburkan batasan antara ‘asli’ dan ‘buatan’. Oleh karenanya pada diskusi kali ini juga untuk menjawab bagaimana teknologi AI ini telah berkembang, dan bagaimana seharusnya penggunaan AI di dunia pendidikan.

“Tahun ini pesertanya dari 18 negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Swedia, Inggris, Italia, Jerman. Australia, Jepang, China, Korea, Kuwait, Taiwan, Thailand, Malaysia, Kolombia, Maladewa, Maroko, dan Burundi.

Dalam sambutannya, Rektor UMS Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para narasumber ahli yang berkenan untuk mengikuti acara ini.

Meriah, Ribuan Peserta Ikut Jalan Sehat Hari Jadi ke-66 UMS

“Konferensi internasional ini, tim mengangkat tema Developing Intelligent Technology for Humanity yang berfokus pada aturan kritis untuk AI demi meningkatkan kemakmuran manusia, dan untuk menjaga diskusi antar ahli untuk membahas tantangan, peluang, dan keberlanjutan dari AI,” ujar Sofyan Anif.

Rektor menyatakan, sebagai perguruan tinggi swasta yang unggul di Indonesia, UMS terus berkomitmen dalam pengembangan teknologi untuk kemajuan bersama. Sofyan Anif juga melihat bahwa AI ini merupakan peluang.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Bambang Setiaji, menyampaikan mengenai potensi perkembangan Indonesia dari Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, pemerintah yang progresif, dan pengembangan infrastruktur dan teknologi 4.0 yang berfokus pada keberlanjutan.

LRI UMS Gandeng DRTPM GelarĀ  Workshop Perlindungan Kekayaan Intelektual

“Tugas dari pendidikan tinggi adalah menyiapkan sumber daya manusia baik sebagai tenaga kerja, dan berkontribusi kepada pengembangan IPTEK. Akan tetapi, kompetisi untuk hilirisasi industri harus menghadapi persaingan yang sangat keras dari produk yang semakin bagus dan harga yang sangat murah dari China,” ujarnya.

Agar dapat memiliki daya saing, maka negara ketiga seperti Indonesia dapat berkolaborasi dalam riset dan iptek dan menyerap teknologi dari China. Lebih masuk akal untuk berkolaborasi daripada harus berkompetisi head to head

“Riset dan iptek perlu fokus kepada pertanian, kelautan, peternakan, berkontribusi kepada hilirisasi sumber daya alam yang selama ini menjadi penonton, pengembangan industri UMKM. Small is beautiful dan melalui assembling mulai berkontribusi local content,” tandasnya. (Nugroho)

Berita Lainnya

Berita Terkini