Kunjungan ke Sukoharjo, Ganjar Pranowo Datangi Lumbung Sayur KWT di Desa Pondok

Ganjar Pranowo mendorong masyarakat khususnya ibu-ibu memanfaatkan lahan tak produktif untuk ditanami sayuran, atau tanaman pangan

31 Oktober 2022, 19:46 WIB

SUKOHARJO (Keadilan.net) – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mendorong masyarakat khususnya ibu-ibu memanfaatkan lahan tak produktif untuk ditanami sayuran, atau tanaman pangan.

Hal itu disampaikan Ganjar saat meninjau lumbung sayur Kelompok Wanita Tani (KWT) program ketahanan pangan di Desa Pondok, Grogol, Sukoharjo, Senin (31/10/2022).

Ganjar di dampingi Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, dan Camat Grogol Herdis Kurnia Wijaya, melihat langsung budidaya tanaman sayuran yang menempati lahan kurang produktif milik Desa Pondok.

Hadir di Solo, Menpora Amali Tutup Acara Puncak Festival Pelajar Nusantara 2022

“Kekuatan ibu-ibu ini luar biasa, Kades memfasilitasi dengan menggunakan dana desa. Saya berharap diseluruh pekarangan warga dapat dioptimalkan lagi agar bisa ditanami,” kata Gubernur.

Dalam kesempatan itu, Ganjar memberikan sejumlah masukan kepada anggota KWT agar tanaman di lumbung sayur tersebut selalu dirawat dengan baik agar hasil panennya memuaskan.

“Saya kira di Sukoharjo sudah berjalan cukup bagus, nah ini desanya membuat green house tinggal kualitasnya diperbaiki agar manfaatnya lebih banyak lagi dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Mengenal Sosok Dandim Baru Klaten, 3 Kali Penugasan Pasukan PBB

Menurutnya, pemanfaatan lahan sebagai alternatif pendampingan bahan pokok, khususnya upaya ketahanan pangan, bertujuan mengantisipasi ancaman krisis pangan global yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2023 mendatang.

“Kalau di seluruh Jateng menanam itu Insya Allah gampang, semua akan bisa bertahan. Cabai naik harganya bikin inflasi tanam sendiri. Dalam kebutuhan sehari-hari sebenarnya bisa direncanakan dan pemerintah bisa membantu benihnya, maka tinggal pendampingan saja, sehingga dari sisi daya tahan pangan kita sangat kuat,” terangnya.

Sekretaris Desa Pondok, Santosa, mengatakan, lumbung sayur ini digagas setelah muncul program dari Presiden Joko Widodo, bahwa desa harus membuat program ketahanan pangan.

Tegas, Jaksa Agung Minta Jajarannya Tidak Bergaya Hidup Hedon

“Hasilnya bisa dimanfaatkan oleh semua masyarakat. Untuk lahannya menggunakan lahan kosong dengan luas hampir 1.000 meter. Lahan yang digunakan inipun menurutnya tidak produktif. Sehingga pengolahan lahan dimulai dari nol, dari tahap pengerukan hingga pembuatan lahan untuk siap ditanami,” paparnya

Adapun jenis sayuran yang ditanam di lumbung sayur desa ini adalah, tomat, terong, pare, gambas atau oyong, lombok hijau besar, kacang panjang, bayam, sawi dan kangkung. (Nugroho)

Berita Lainnya

Berita Terkini