SURAKARTA (Keadilan.net) – Kawasan Sriwedari yang dulu terkenal sebagai tempat wisata rakyat, kini kondisinya makin memprihatinkan. Mangkrak tak terurus, sangat kontras dengan lingkungan sekitarnya.
Selain museum Radya Pustaka dan Stadion Sriwedari yang masih berdiri gagah, juga berdiri gedung Wayang Orang (WO) Sriwedari, namun kondisinya sudah tak layak pakai, bahkan nyaris roboh.
Sriwedari yang pada awalnya dibangun untuk kawasan rekreasi keluarga Keraton Kasunanan Surakarta berdasarkan gagasan Sri Susuhunan Paku Buwono X pada, periode 1893-1939 ini, dulunya juga dikenal dengan nama Bon Rojo.
Membanggakan, Suami Istri Atlet Asean Para Games Solo 2022 Sukses Raih Emas
Mengingat sejarahnya itu, Forum Komunitas Sriwedari (Foksri) yang menaungi sekira 2.500 anggota yang kehidupan ekonominya sangat bergantung dengan keberadaan Sriwedari, mendesak Pemkot Surakarta segera merealisasikan rencana revitalisasi Sriwedari.
“Kami berharap revitalisasi segera dilaksanakan karena DED (Detail Engineering Design) sudah dibuat. Untuk itu, kami mendukung revitalisasi kawasan Sriwedari secepatnya dilaksanakan,” kata Pembina Foksri, BRM Kusumo Putro, Senin (1/8/2022).
Saat ini Pemkot Surakarta tengah merevitalisasi sejumlah tempat seperti Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Taman Balekambang, Lokananta, maupun Koridor Gatot Subroto.
Peduli Penyandang Disabilitas, DSKS Dukung 11th Asean Para Games Solo 2022