Hanya saja Kusumo mempertanyakan, kenapa revitalisasi kawasan Sriwedari yang kondisinya sudah sangat parah lantaran terbengkalai sejak beberapa tahun terakhir seperti dilupakan.
“Sejumlah bangunan yang mangkrak, seperti bekas Joglo Sriwedari yang sudah dirobohkan kini berubah menjadi hutan belantara karena tidak terurus,” ungkapnya.
Dikawasan ini juga berdiri disebelah barat museum Radya Pustaka yakni, bangunan gedung Graha Wisata Niaga. Rencananya gedung itu juga akan dirobohkan oleh Pemkot Surakarta.
“Menurut kami, bangunan yang masih berdiri megah itu lebih baik tidak dirobohkan, tapi dimanfaatkan, semisal dijadikan gedung kesenian Kota Surakarta. Tempat luas dan strategis di tengah kota,” paparnya.
Dengan memanfaatkan gedung Graha Wisata Niaga tersebut, menurut Kusumo, Pemkot Surakarta akan banyak diuntungkan dari sisi anggaran. Cukup dilakukan renovasi saja.
“Kami melihat gedung itu masih sangat layak pakai, masih kokoh. Sehingga kalau dirobohkan sangat sayang sekali. Daripada membuat gedung baru dengan anggaran puluhan miliar, maka lebih baik gedung itu dipertahankan,” tandasnya. (Nugroho)