SUKOHARJO (Keadilan.net) – Sebanyak 6996 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) terdampak banjir akibat hujan deras yang terjadi pada, Jum’at (18/11/2022) malam.
Berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, jumlah KK sebanyak itu tersebar di empat kecamatan yaitu, Kecamatan Weru, Kecamatan Baki, Kecamatan Grogol, dan Kecamatan Mojolaban.
“Banjir terjadi karena meluapnya aliran sungai hingga menggenangi pemukiman warga,” kata Kepala BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto saat dihubungi, Sabtu (19/11/2022).
Apel Siaga Bencana, Bupati Sukoharjo Minta Masyarakat Waspada Banjir dan Longsor
Jumlah KK terdampak banjir paling banyak adalah Kecamatan Weru, total mencapai 5414 KK, disusul Kecamatan Mojolaban 792 KK, Kecamatan Grogol 720 KK, dan terakhir di Kecamatan Baki 70 KK.
Terpisah, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, langsung turun ke lapangan ikut membantu evakuasi warga di Desa Kadokan, Grogol, yang bisa dikatakan merupakan daerah langganan banjir lantaran berada tak jauh dari Bengawan Solo.
“Untuk Kecamatan Grogol, terpantau di Desa Kadokan dan Desa Langenharjo,” kata Kapolres disela memimpin evakuasi warga bersama Tim SAR Polres Sukoharjo.
DPUBMCK Pemprov Jateng Siaga Penuh, Antisipasi Tanah Longsor Akibat Curah Hujan Tinggi
Selain Tim SAR dari Polres Sukoharjo, evakuasi juga melibatkan Kodim 0726, BPBD, dan relawan. Mereka ada yang membawa perahu karet mendatangi satu persatu rumah warga untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Sedangkan untuk kerugian material belum bisa dipastikan,” sambung Kapolres.
Kapolres juga menjelaskan, untuk ketinggian air yang masuk ke pemukiman antara daerah satu dengan yang lainnya bervariasi, namun rata-rata mencapai setinggi paha orang dewasa.
Warga Jateng Diminta Waspada Perubahan Cuaca Esktrim
“Hingga pagi air masih menggenangi wilayah-wilayah tersebut. Kita harapkan air segera surut, dan masyarakat bisa segera kembali menempati rumahnya kembali,” tutup Kapolres.(Nugroho)