Warga Jateng Diminta Waspada Perubahan Cuaca Esktrim

Banjir bandang di beberapa tempat di Indonesia menjadi peringatan untuk benar-benar siaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana

7 Oktober 2022, 17:37 WIB

REMBANG (Keadilan.net) – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyampaikan, perubahan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini harus diwaspadai. Sebab, dikhawatirkan dapat mengakibatkan bencana, seperti banjir bandang di beberapa tempat.

Hal itu disampaikan Ganjar secara virtual kepada ribuan orang relawan penanggulangan bencana yang sedang mengikuti Jambore Nasional Relawan di Kabupaten Rembang pada, Kamis (6/10/2022) malam.

Dilansir dari Diskominfo Jateng, Jum’at (7/10/2022), dalam kesempatan itu, Ganjar mengatakan terjadinya banjir bandang di beberapa tempat di Indonesia menjadi peringatan untuk benar-benar siaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.

Data Korban Tewas Tragedi Stadion Kanjuruhan Bertambah, Kemensos Tambah Anggaran Santunan

“Bencana banjir bandang di beberapa tempat, ini peringatan buat kita. Sekali lagi ini peringatan buat kita, pentinya melakukan kesiapsiagaan bencana,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Ganjar, diperlukan peningkatan ketrampilan dari para relawan, agar mampu bergerak cepat jika terjadi bencana, seperti penyelenggaraan jambore tersebut.

“Berbagi pengalaman ini sebenarnya bentuk saling menguatkan. Makanya, kegiatan jambore yang digelar di Rembang ini menunjukkan, ya kita siap siaga, ketrampilannya di update,” lanjutnya.

Penipuan Jual Tanah Kavling di Sukoharjo, Uangnya Digunakan Tersangka untuk Berjudi

Pada kesempatan itu, apresiasi dan motivasi disampaikan Ganjar kepada para relawan, yang telah mengabdikan diri membantu masyarakat yang terkena bencana.

Sebelumnya, dalam jambore ini juga dilakukan penanaman sebanyak 11 ribu bibit tanaman mangrove di kawasan konservasi jembatan merah Desa Pasar Banggi, kecamatan Rembang.

Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ menyampaikan, penanaman bibit mangrove merupakan upaya untuk mengurangi risiko bencana atau biasa disebut mitigasi bencana.

Catat, Pajak Kendaraan Mati Tetap Kena Tilang, Begini Penjelasannya

“Karena salah satu fungsi penting tanaman mangrove, adalah untuk menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, hingga berpotensi abrasi.Kami atas nama pemerintah daerah menyambut baik dan senang sekali, karena ini salah satu bentuk keseriusan kawan-kawan relawan,” kata Wakil Bupati.

Senada, Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Prasinta Dewi menuturkan, penanaman mangrove tersebut sebagai upaya bersama untuk mencegah masifnya abrasi. Lebih dari itu, manfaat lain bisa didapat oleh warga setempat dengan mengembangkan produk perikanan.

“Tidak menutup kemungkinan, nantinya juga ada suatu bentuk ekonomi di sini. Misalnya, pengembangan dari perikanan,” jelasnya.

Angkat Desa Wisata, Politeknik Indonusa Surakarta Gelar Pelatihan Manajemen Pengelolaan di Wilayah Sukoharjo

Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo menambahkan, program penanaman mangrove ini dilaksanakan berkat dukungan dari banyak pihak. Targetnya, sepanjang pantai utara Jawa bisa ditanami mangrove secara bertahap.

“Ini program bersama dari seluruh unsur pentahelix, dan mangrove yang ada ini dari dukungan semua pihak. Tidak cuma pemerintah, tetapi juga teman-teman komunitas relawan, dan organisasi sosial lainnya,” pungkasnya.***

Berita Lainnya

Berita Terkini