Tiga Nama Calon Rektor UMS Terpilih, Siap Diserahkan ke PP Muhammadiyah

UMS dengan perjalanan yang panjang telah masuk sebagai perguruan tinggi yang juga memiliki nilai nilai prestasi dan kemajuan

5 Februari 2025, 21:14 WIB

SUKOHARJO (Keadilan.net) – Senat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah memilih calon rektor baru untuk periode masa jabatan 2025 -2029. Pemilihan ini dilakukan secara demokratis melalui musyawarah mufakat dan e-voting, pada Selasa (4/2/2025).

Dari 65 suara yang masuk berhasil mendapatkan tiga nama terpilih yaitu (1) Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., (2) Prof. Dr. Muhammad Da’i, Apt., dan (3) Prof. Ir. Supriyono, Ph.D. Tiga nama terpilih tersebut akan dikirimkan ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan menjalani sidang pleno.

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMS, Drs. Marpuji Ali, M.Si., mengatakan bahwa UMS dengan perjalanan yang panjang telah masuk sebagai perguruan tinggi yang juga memiliki nilai nilai prestasi dan kemajuan. Di samping menyiapkan calon calon pemikir, UMS juga menyiapkan juga uswah khasanah.

UMS Gelar Pemaparan Visi Misi Calon Rektor 2025-2029

“Di hari Pemilihan Rektor ini akan membuktikan apakah kita termasuk hamba Allah yang ahsanu taqwim atau tidak. Karena tidak jarang dalam berbagai perhelatan pemilihan ada sekelebat kericuhan-kericuhan. Kericuhan ini terjadi karena tidak bisa memenuhi kriteria hamba Allah sebagai ahsanu takwim,” kata Marpuji.

Menurutnya, yang ditakdirkan terpilih pada Pemilihan Rektor kali ini adalah orang-orang yang pantas dan memang bisa diandalkan untuk membawa dan memimpin UMS ke masa depan yang baik.

Sementara, Rektor UMS Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., menjelaskan bahwa sejak awal mekanisme Pemilihan Rektor UMS telah didesain dengan sangat baik dan demokratis. Ia menyampaikan bahwa banyak rektor dari perguruan tinggi lain yang menghubunginya terkait dengan proses pemaparan visi misi calon rektor.

Tapak Suci UMS Bangun Tradisi Juara dari Tingkat Kampus ke Kancah Nasional

“Yang tentu ini menjadi acuan dari perguruan tinggi lain untuk bisa melakukan proses pemilihan secara demokratis,” kata Sofyan.

Ia juga menuturkan bahwa kultur Muhammadiyah, calon rektor itu bukan mengajukan diri tetapi disaring dan kemudian diminta kesediaannya untuk menjadi calon rektor. Selanjutnya dilakukan pemaparan visi misi dan pemilihan hingga akhirnya nanti mengikuti sidang pleno PP Muhammadiyah.

“Kita serahkan semuanya kepada Allah. Allah pasti akan mentakdirkan yang terbaik untuk kita,” pesannya kepada anggota senat UMS.

Di akhir amanatnya, dia berharap, rektor terpilih akan dapat merangkul visi-misi dari calon rektor lain. Ini juga menjadi keindahan demokrasi ketika dimaknai sebagai ibadah. (Nugroho)

Berita Lainnya

Berita Terkini