SUKOHARJO (Keadilan.net) – Berdasarkan hasil hitung cepat perolehan suara pemilihan bupati dan wakil bupati yang dilakukan DPC PDIP Sukoharjo, pasangan calon (paslon) bupati- wakil bupati, Etik Suryani-Eko Sapto Purnomo nomor urut 01 meraih suara sekira 68 persen. Sedangkan kolom kosong nomor urut 02 mendulang 32 persen.
Perolehan sementara hasil pemungutan suara pada, Rabu (27/11/2024) itu, dipastikan tidak sesuai target yang dicanangkan sebesar 85 persen jika didasarkan pada komposisi jumlah partai politik (parpol) pendukung, yakni 7 parpol pemilik 45 kursi legislatif atau parlemen ditambah beberapa parpol non parlemen.
Menanggapi hasil itu Etik mengatakan, menghargai dan menghormati pilihan masyarakat. Pilihan kolom kosong merupakan bagian dari proses pendidikan politik dan pembangunan demokrasi di Sukoharjo.
H-1 Coblosan Pilkada, KPU Sukoharjo Musnahkan Surat Suara Rusak
“Ini (hasil perolehan suara kotak kosong) di luar ekspektasi ya. Tapi enggak masalah karena setiap pemilih memiliki hak memilih. Mari bersama-sama membangun Sukoharjo. Mari bersama-sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Disisi lain, ia juga menyampaikan terima kasih kepada pengurus parpol parlemen dan non parlemen yang telah berjuang selama masa kampanye.
“Tak lupa, saya juga mengucapkan terima kasih kepada relawan, pendukung dan masyarakat yang telah memberikan dukungan penuh terhadap pasangan Etik-Sapto. Sehingga, misi kami mewujudkan Sukoharjo lebih makmur, adil dan bermartabat bisa terwujud,” ujarnya.
Pengamanan TPS Pilkada, Polres Sukoharjo Kerahkan Personel Gabungan
Ia juga berpesan kepada pendukung dan relawan agar tak perlu melakukan euforia berlebihan atas hasil hitung cepat suara tersebut. Mereka diminta merajut kebersamaan dan kekompakan untuk bersinergi dengan pemerintah demi mempercepat pembangunan di Sukoharjo.
“Kami masih menunggu hasil resmi rekapitulasi penghitungan suara oleh KPU Sukoharjo. Ke depan, elemen masyarakat akan selalu dilibatkan dalam pelaksanaan program kegiatan. Kunci pembangunan daerah adalah sinergitas antara pemerintah dan masyarakat,” pungkasnya. (Nugroho)