SUKOHARJO (Keadilan.net) – Entah kurang promosi atau memang mulai berkurang para penikmatnya, festival gamelan bertajuk Sukoharjo Sound of Gamelan 2022 bertempat di Pendopo Graha Satya Praja, komplek Pemkab setempat, Kamis (21/7/2022), minim kehadiran masyarakat yang menonton.
Seni musik tradisional yang sudah diakui dunia melalui UNESCO, dan Sukoharjo sendiri dikenal sebagai pusatnya pembuat gamelan, makin kekurangan generasi penerus pembuat gamelan warisan para empu ini.
Produk gamelan Sukoharjo yang dikenal terpusat di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, tidak hanya dikenal secara nasional tapi sudah merambah di dunia internasional.
Sukoharjo Sound Of Gamelan 2022, Upaya Mengunci Ikon dari Klaim Daerah Lain
Oleh karenanya, meskipun even festival gamelan yang digagas oleh Gerbang Budaya Sukoharjo (GBS) dan didukung oleh Pemkab Sukoharjo ini belum banyak mendulang penonton, namun setidaknya bisa menjadi titik kebangkitan peneguh ikon Sukoharjo sebagai kota gamelan.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat membuka acara mengatakan, kegiatan festival gamelan merupakan upaya melestarikan sekaligus upaya mengangkat kesejahteraan para perajin gamelan di Sukoharjo.
Mengingat tingginya nilai filosofi gamelan, Bupati juga mendorong agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo memasukkan seni karawitan gamelan dalam ekstrakurikuler (eskul) sekolah setingkat SD dan SMP.
Tok! Kim Garam Resmi Tinggalkan Le Sserafim Usai Tersandung Kasus Bullying