Catat, Solo Batik Carnival Akan Kembali Digelar, Begini Sejarahnya

Solo Batik Carnival pertama kali diadakan pada tahun 2008 digelar di Jalan Slamet Riyadi yang merupakan pusat Kota Bengawan

3 Juli 2022, 11:55 WIB

SURAKARTA (Keadilan.net)Solo Batik Carnival (SBC) merupakan salah satu agenda event tahunan yang akan kembali digelar di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) pada, Sabtu (9/7/2022) mendatang.

Acara ini menampilkan pagelaran busana dengan pameran kostum unik dan menarik menggunakan batik sebagai bahan dasarnya. Dengan menyoroti kerajinan batik sebagai fokus utamanya, acara ini dapat menjadi momen untuk memperkenalkan budaya dan tradisi yang menjadi ciri khas Kota Solo.

Dikutip dari Diskominfo Solo, Minggu (3/7/2022), event Solo Batik Carnival (SBC) pertama kali diadakan pada tahun 2008, digelar di Jalan Slamet Riyadi yang merupakan pusat Kota Bengawan.

Rekor MURI Pecah, Gowes Presisi Khatulistiwa Berhasil Tempuh 508 Km Kurang dari 24 Jam

Para model yang mengenakan kostum berbagai bentuk akan melakukan parade di sepanjang ruas yang digunakan sebagai lokasi event. Sebagai tanda dimulainya acara, akan diiringi dengan tabuhan gamelan Solo dengan pawai pasukan kuda yang diikuti Paskibra sebagai pembuka parade.

Event tersebut memiliki keunikan hampir setiap tahunnya. Tema yang diusung pun memiliki makna khusus. Hal demikian menjadi tantangan untuk para desainer dalam menciptakan kostum yang istimewa.

Sebab, dalam membuat kostum pun tidak bisa sembarangan. Karena, diperlukan perencanaan yang matang agar filosofinya dapat diaplikasikan dengan baik pada kostum SBC.

Langgam Ibu Pertiwi Ki Narto Sabdo Awali Kirab Prosesi Wisuda SDIT Nur Hidayah Solo

Diadakannya acara ini, berdasarkan latar belakang bahwa Kota Solo sangat identik dengan batik, oleh karena itu dijuluki sebagai Kota Batik. Disamping itu, batik juga telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Jika berkunjung ke Kota Solo, anda akan menemukan banyak perajin batik. Terlebih, ada beberapa wilayah yang dimodifikasi secara khusus dan dijadikan sebagai pusat batik, antara lain Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Laweyan.

Di dua lokasi tersebut, denyut perekonomian warganya, mayoritas bergantung pada hasil penjualan kerajinan batik.

SBC tidak hanya diciptakan untuk menampilkan atraksi budaya yang mempromosikan Solo sebagai tujuan wisata. Namun, juga bertujuan untuk mendongkrak industri kerajinan batik di Kota Solo itu sendiri.

Menariknya, untuk menyaksikan event ini tidak dikenakan tarif tiket alias gratis. Masyarakat dari semua kalangan dapat menikmati karnaval bertajuk budaya ini.***

Berita Lainnya

Berita Terkini