SURAKARTA (keadilan.net) – Diawali iringan gending langgam Ibu Pertiwi karya Ki Narto Sabdo, sebanyak 133 murid kelas VI angkatan XIX Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nur Hidayah Surakarta mengikuti kirab wisuda dan akhirusanah di Hotel Adhiwangsa Solo, Selasa (21/6/2022).
Dalam prosesi ini, pada barisan depan ada Tim Paskibra yang membawa panji bendera merah putih, bendera SDIT Nur Hidayah Surakarta, dan bendera JSIT Indonesia. Para wisudawan wisudawati mengikuti diiringi alunan langgam tersebut yang dibawakan karawitan ‘Waskito Laras’.
Dalam laporannya, Kepala SDIT Nur Hidayah Surakarta, Waskito, menyampaikan, bahwa capaian standar kompetensi lulusan telah dicapai oleh peserta didik. Baik melalui kegiatan intra kurikuler, ekstra kurikuler, maupun pembiasaan-pembiasaan dan program sekolah.
“Standar kompetensi lulusan SIT seperti halnya memiliki akidah yang lurus, memiliki ibadah yang benar, memiliki akhlak yang baik, mandiri, memiliki wawasan yang luas, bermanfaat bagi orang lain. Tentu ini sangat selaras dengan profil pelajar pancasila,” katanya.
Ia mengatakan, tahun ini murid-murid kelas VI SDIT Nur Hidayah Surakarta lulus 100%. Oleh karenanya, Waskito mengucapkan terima kasih kepada segenap wali murid, dinas pendidikan, kemenag, Yayasan Nur Hidayah, dan seluruh pihak yang telah berkolaborasi menyukseskan pendidikan di SDIT Nur Hidayah Surakarta.
Perwakilan orang tua atau wali murid kelas VI, Mulyono, menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada segenap guru, dan karyawan SDIT Nur Hidayah Surakarta.
“Sebagaimana yang disampaikan Khahlil Gibran, setiap anak itu ibarat anak panah, dan kita orang tua serta sekolah diibaratkan busurnya sesuai bakat potensinya. Mengasahnya, membimbingnya, dan menuntunnya agar anak panah tersebut dapat mencapai sasarannya dengan tepat,” ujarnya.
“Semoga di jenjang pendidikan berikutnya anak-anak kita akan terus berkembang, terus berprestasi, dan kelak akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa,” imbuhnya.
Beberapa penampilan murid-murid kelas VI semakin menambah suasana menjadi haru biru. Ada yang menitikkan air mata terkadang juga disertai tepuk tangah.
Mereka ada yang unjuk bakat secara tunggal memainkan biola, solo organ, pembacaan puisi, do’a Robithoh, menyanyi, dan juga ada yang menampilkan bakat menari. Dan diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada murid-murid berprestasi.
Hadir dalam acara, para orang tua murid, dan guru karyawan, undangan dari Yayasan Nur Hidayah, Pengawas Gugus Dinas Pendidikan, dan Pengawas PAI Kemenag Kota Surakarta.***