CHINA (Keadilan.net) – Wabah pneumonia misterius di China membuat publik kembali khawatir, dan menghadirkan trauma akan pandemi COVID-19. Jika diselidiki setelah pembatasan ketat COVID-19 selama tiga kali musim dingin, penemuan wabah tersebut baru terjadi pada musim dingin pertama ini di China.
Mendengar wabah pneumonia misterius di China ini, tentu saja tidak sedikit warga masyarakat dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia cukup khawatir.
Sebab seperti kita ketahui, sebelumnya pandemi COVID-19 menyebabkan banyak orang kehilangan orang terkasih mereka hingga menyisakan duka serta trauma.
Cegah Penyebaran Wabah Cacar Monyet, Presiden Jokowi Instruksikan Menkes Segera Sediakan Vaksin
Sebagai informasi, gejala pneumonia sendiri bukanlah penyakit baru di mana sistem pernapasan terganggu akibat peradangan pada kantung udara paru-paru.
Kekinian, belum diketahui secara rinci beda gejala pneumonia biasa dengan yang baru-baru ini terjadi di China. Namun berikut ini kami rangkum, gejala pneumonia misterius di China yang banyak dialami oleh pasien.
- Suhu tubuh meningkat
- Pasien merasakan nyeri di dada saat batuk atau bernapas
- Nafsu makan menjadi hilang
- Saat beristirahat dada terasa sesak
- Mengalami keringat dingin namun menggigil
- Detak jantung meningkat
- Mengalami batuk berdahak atau kering.
Pemerintah Akan Berlakukan Status Keadaan Tertentu untuk Percepatan Penanganan Wabah PMK
Tak jarang beberapa penderita pneumonia misterius ini sampai mengalami batuk darah, kelelahan hingga sakit kepala. Benarkah bakal jadi Covid-19 jilid 2?
Ternyata wabah pneumonia ini telah menyebar sejak bulan Mei 2023 yang lalu. ProMED melaporkan, jika infeksi pneumonia misterius ini sudah merebak di wilayah Liaoning timur laut dan Beijing.
Bukan SARS-Cov2, penyakit pneumonia ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang biasanya menyerang anak-anak yakni mycoplasma pneumonia.
BNPB Gelar Sertifikasi Pilot Drone di Bogor, Pesertanya BPBD Seluruh Indonesia
Di China sendiri sebanyak 7.000 anak divonis mengidap pneumonia misterius tersebut. Banyak anak-anak yang akhirnya berhalangan untuk pergi ke sekolah sebab dari wabah pneumonia misterius ini.
Masyarakat oleh pemerintah China hanya dihimbau untuk memakai masker saat beraktivitas dan mendapatkan vaksinasi.***