SUKOHARJO (Keadilan.net) – Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar roadshow Student Mental Health and Wellbeing Support (SMHWS) di ruang seminar lantai 7 Gedung Induk Siti Walidah kampus setempat, Sabtu (24/2/2024).
SMHWS merupakan sebuah lembaga di bawah Biro Kemahasiswaan untuk memberikan layanan kesehatan mental kepada mahasiswa. Terdapat 4 series roadshow di SMHWS, dan hari ini merupakan program Roadshow yang pertama.
Ketua SMHWS, Dra., Partini, M.Si., Psikolog., menjelaskan agar mahasiswa tetap menjaga kesejahteraannya dan bisa menyelesaikan tugas kuliahnya dengan baik, sehingga selama berkuliah di UMS dapat merasa sejahtera.
UMStalk Eps 12, Bahas LGBTQ dari Perspektif Kesehatan dan Psikologi
“Maka dari itu SMHWS memberikan pelayanan dengan memperhatikan 3 hal pelayanan. Pelayanan tersebut merupakan upaya promotif, seperti dengan dilakukannya roadshow,” katanya.
Kedua, lanjutnya, adalah program yang bersifat preventif yaitu mengadakan webinar webinar tentang mental sehat, yaitu tentang perilaku-perilaku yang perlu dihindari seperti bullying atau perundungan dan kekerasan seksual.
“Ketiga, adalah kuratif. Dalam pelayanan kuratif SMHWS memberikan layanan kepada mahasiswa yang memiliki masalah untuk bisa diberikan jalan keluar atau solusi langkah langkahnya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi,” imbuhnya.
Catat! PPKn UMS Open Recruitment Multimedia and Extracurricular Laboratory Assistant
Menurut Psikolog SMHWS Dian Kusuma Hapsari, S.Psi., M.Psi., Psikolog., menjelaskan terkait dengan permasalahan mahasiswa sangat banyak, mulai dari masalah overthinking insecure, masalah konflik sama orang tua, dan tugas skripsi.
“Tugas itu banyak banget dan overthinking. Sehingga masalah tersebut menjadi salah satu masalah yang paling sering terjadi dimasa sekarang ini,” paparnya.
Menurutnya, solusinya tergantung penyebabnya apa sebenarnya yang dialami. Secara umum overthinking bisa diatasi, misalnya bercerita kepada orang dipercaya.
Sosialisasi Program Double Degree, UMS Kali Pertama Sambangi SMA Al-Islam 1 Surakarta
Kemudian bisa juga menguraikan apa saja yang membuat pikiran berlebihan, misalnya menulis jurnal, bisa juga meditasi ibadah, kemudian juga konseling konsultasi ke profesional adalah salah satu cara lain.
“Mungkin ke depan nanti kita lihat kebutuhan mungkin salah satunya yang dipertimbangkan untuk bisa kita lakukan adalah tentang prokrastinasi atau menunda pekerjaan agar mahasiswa bisa kuliah tepat waktu. Insya Allah ke depan, ini menjadi sebuah lembaga yang memberi manfaat banyak kepada mahasiswa,” pungkas Partini. (Nugroho)