ITB AAS Indonesia Launching 3 Prodi Baru, Diantaranya S1 Hukum

50 persen tenaga pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di ITB AAS Indonesia untuk Prodi S1 Manajemen telah bergelar doktor

20 Juli 2024, 20:20 WIB

SUKOHARJO (Keadilan.net) – Terus berkembang seiring kemajuan teknologi dan jaman, Institut Teknologi Bisnis (ITB) AAS Indonesia menambah tiga Program Studi (Prodi) baru sebagai bukti eksistensinya sebagai perguruan tinggi swasta di Kabupaten Sukoharjo.

Tiga prodi baru itu adalah, D3 Kebidanan, S1 Manajemen, dan S1 Hukum, yang di launching di kampus 1 ITB AAS Indonesia Jl Slamet Riyadi No.361, Windan, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (20/7/2024).

Pembina Yayasan Amaliah Ilmi Surakarta yang menaungi ITB AAS Indonesia, Budiyono mengatakan Prodi D3 Kebidanan sebenarnya bukan prodi baru, tetapi peralihan dari Akbid Giri Satria Husada Wonogiri yang berdiri sejak 2001 di Bulusulur, Kabupaten Wonogiri.

Polres Sukoharjo Gelar Tes Urine Mendadak, Cegah Anggota Konsumsi Narkoba

“Prospek lulusan prodi kebidanan cukup menjanjikan. Tenaga kerja kebidanan dibutuhkan di klinik kesehatan dan rumah sakit. Jadi, setelah lulus bisa langsung bekerja, tak perlu menunggu lama,” kata Budiyono dalam acara launching.

Sedangkan dua prodi lainnya, yakni S1 Manajemen dan S1 Hukum, merupakan prodi baru jenjang sarjana dengan didukung sumber daya manusia (SDM) tenaga pengajar yang handal dan mumpuni di bidang masing-masing.

“50 persen tenaga pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di ITB AAS Indonesia untuk Prodi S1 Manajemen telah bergelar doktor,” terang Budiyono dihadapan undangan yang hadir diantaranya, Korwil PERADI Jateng, Badrus Zaman.

Sukses Jadi Lulusan Terbaik Prodi PAI UMS, Wisudawan Ini Bagikan Tipsnya

Begitu pula dengan tenaga pengajar di Prodi Hukum terdiri praktisi hukum, advokat, dan pejabat pembuat akta tanah (PPAT). Mereka disebutkan memiliki ilmu dan kompetensi bidang hukum yang akan diajarkan kepada para mahasiswa.

“Ada mata kuliah khusus yang diajarkan kepada mahasiswa, yakni hukum ekonomi bisnis dan teknologi serta hukum tindak pidana teknologi dan informasi. Kami ingin memberikan bekal untuk mahasiswa di era digitalisasi agar setelah lulus, tidak hanya menguasai ilmu hukum melainkan teknologi dan informasi,” sebutnya.

Rektor ITB AAS Indonesia, Darmanto, dalam kesempatan itu mengatakan, sebagai perguruan tinggi swasta, pihaknya hadir memberikan layanan pendidikan tinggi sesuai kebutuhan dengan biaya yang terjangkau.

UMS Siap Selenggarakan Masta PMB 2024, Pendaftar Camaba Terus Melonjak

“Biaya perkuliahan di ITB AAS Indonesia sebesar Rp450.000 per bulan. Ini merupakan bagian dari pelayanan pendidikan dan pengabdian masyarakat untuk mencerdaskan anak bangsa,” ujarnya.

Ditambahkan, saat ini ITB AAS Indonesia yang juga memiliki kampus 2 di wilayah Desa Gumpang, Kartasura, tepatnya belakang bekas PT Tyfountex memiliki jumlah mahasiswa sekira 1.300 orang.

“Jadi untuk kegiatan perkuliahan sekarang dilakukan di dua kampus yakni kampus 1 di Jalan Slamet Riyadi Windan Makamhaji, dan kampus 2 di belakang bekas pabrik Tyfountex Indonesia di Gumpang,” pungkas Darmanto.(Nugroho)

Berita Lainnya

Berita Terkini