Kunjungi UMS, Wamen P2MI Dzulfikar Buka Peluang Kerja di Luar Negeri

Kegiatan ini merupakan upaya sosialisasi dan kerjasama dalam meningkatkan pekerja migran, karena tingginya permintaan pekerja asal Indonesia terhadap beberapa negara

25 November 2024, 20:04 WIB

SUKOHARJO (Keadilan.net) – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menerima kunjungan Wakil Menteri (Wamen) Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Dzulfikar Ahmad Tawalla, pada Senin (25/11/2024).

Kunjungan tersebut diterima oleh Rektor UMS Prof. Sofyan Anif, M.Si., beserta jajarannya serta Pemuda Muhammadiyah Solo Raya. Kunjungan ini berlangsung di Gedung Induk Siti Walidah kampus setempat.

Kegiatan ini merupakan upaya sosialisasi dan kerjasama dalam meningkatkan pekerja migran, karena tingginya permintaan pekerja asal Indonesia terhadap beberapa negara.

Libatkan Peserta Dari 18 Negara, UMS Gelar Konferensi Internasional 10th ISETH

Dzulfikar, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, menyebutkan bahwa saat ini dunia mengalami dua bencana di luar prediksi ilmu pengetahuan, dan salah satunya adalah masalah kependudukan.

“Negara-negara maju saat ini tidak bisa keluar dari bencana kependudukan. Jerman juga mengalami keadaan yang sama dengan Jepang yakni 1:2, yakni 1 usia produktif harus menopang 2 usia nonproduktif. Sehingga, keberadaan pekerja-pekerja migran di luar negeri sangat dibutuhkan,” jelas Dzulfikar.

Ia menyebutkan bahwa banyak pekerja Indonesia yang mumpuni namun masih terkendala bahasa, sehingga ia menyarankan untuk lembaga-lembaga pendidikan untuk menyediakan kelas bahasa khusus, seperti bahasa Jerman, Inggris, maupun bahasa lain.

Orasi Dihadapan Mahasiswa Baru, Wakil Rektor III UMS Tanamkan Mental Unggul

“Problem utama kita saat ini adalah bahasa. Bahasa Inggris ini kenapa kita kalah dari Filipina. Pegawai imigran kita menjadi penyumbang devisa negara terbanyak kedua setelah migas, berbeda dengan Filipina yang pegawai migran menjadi penyumbang utama,” lanjutnya.

Dzulfikar menyatakan bahwa Jerman membutuhkan 10.000 perawat lansia, sedangkan Indonesia hanya mampu mengirimkan 1.900 perawat saja.

Rektor UMS dalam kesempatan itu menyebutkan, bahwa kunjungan Wamen P2MI menjadi peluang bagi para alumni UMS untuk dapat bekerja diluar negeri. Mengingat permintaan yang cukup tinggi dari negara-negara mitra terhadap tenaga kerja Indonesia.

Meriah, Ribuan Peserta Ikut Jalan Sehat Hari Jadi ke-66 UMS

“Tentunya dari pertemuan ini akan ada kerjasam terkait informasi peluang kerjasama bagi alumni untuk bekerja keluar negeri,” sambut Rektor.

Sofyan juga mengarahkan untuk para Dekan, Kepala Biro serta jajarannya untuk mendiskusikan perihal kebutuhan kerjasama berupa Sumber Daya Manusia (SDM), data, hasil riset yang dapat UMS sumbangkan.

“Ini sudah ada Dekan dan Kabiro sudah rawuh, monggo nanti apa yang bisa kami lakukan untuk membackup di KemenP2MI. Bagaimanapun Pak Dzulfikar ini adalah Kader kita,” pungkas Rektor. (Nugroho)

Berita Lainnya

Berita Terkini