SURAKARTA (Keadilan.net) – Mencegah kejadian yang tak diinginkan, Kapolresta Solo Ade Safri Simanjuntak menyampaikan peringatan kepada warga Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), untuk tidak menggelar kegiatan peragaan busana di jalan meniru Citayam Fashion Week.
Ditegaskan Kapolresta, bahwa jalan maupun trotoar memiliki fungsinya masing-masing. Fungsi yang dimaksud bukanlah untuk kegiatan seperti fashion show atau peragaan busana.
“Jalan itu seharusnya diperuntukkan sesuai dengan fungsinya, baik itu penggunaan trotoar, di mana fenomena Citayam Fashion Week itu trotoar digunakan sebagai tempat parkir dan tempat berkumpul sehingga mengganggu pejalan kaki,” kata Ade, Kamis (28/7/2022), seperti dikutip dari NTMC Polri.
Baim Wong Daftarkan Citayam Fashion Week ke Kemenkumham, Ridwan Kamil Beri Komentar Pedas
Ade melanjutkan, bahwa penggunaan badan jalan juga bakal mengganggu pengendara kendaraan. Bahkan menurutnya, kegiatan tersebut bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan.
“Penggunaan badan jalan, dalam hal ini zebra cross yang digunakan sebagai catwalk ini menyebabkan kemacetan, kepadatan lalu lintas. Kedua, rawan terhadap kecelakaan lalu lintas, karena penggunaan jalan yang tidak sesuai peruntukannya ini mengganggu pengguna jalan lainnya,” tegasnya.
Ade pun mengimbau agar masyarakat saling menghormati dalam menggunakan jalan yang merupakan fasilitas umum. Dia menyarankan agar kegiatan tersebut dilakukan di tempat lain.
Jaringan Irigasi Pidekso Wonogiri Butuh Lahan Ratusan Hektar, Tim Pemprov Jateng Terus Sosialisasi
“Selain hak kita sebagai pengguna jalan, juga ada hak pengguna jalan yang lain yang wajib dihormati. Kita tidak melarang kreativitas anak-anak kita, tetapi salurkan kreativitas hobi tersebut pada koridor atau tempat yang memang diperuntukkan untuk itu, misalnya Car Free Day (CFD) atau yang tidak menggunakan jalan umum,” tegasnya.
Saat ini beredar informasi di media sosial (medsos), ada kegiatan ala Citayam Fashion Week yang akan digelar di Jalan Jenderal Sudirman Solo. Namun demikian, Kapolresta mengaku belum menerima pemberitahuan tentang rencana kegiatan itu.
“Belum ada pemberitahuan itu. Tetapi jelas kami larang. Kami koordinasi efektif dengan Pemkot, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, mungkin ada jalan tengah menyiapkan spot khusus untuk menyalurkan hobi tersebut, tapi tidak di jalan,” pungkas Ade.***
