Rusuh Suporter Bola di Gresik, Begini Tanggapan PN-SSI Jawa Timur

Insiden yang mengakibatkan korban berjatuhan di kedua belah pihak itu langsung menjadi trending topik insan sepakbola tanah air

20 November 2023, 20:14 WIB

SURABAYA (Keadilan.net) – Dunia sepakbola kembali diuji. Terjadi insiden pelemparan batu oleh oknum suporter kepada polisi dan dibalas dengan penembakan gas air mata ke arah suporter setelah pertandingan antara Gresik United dan Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Minggu (19/11/2023) kemarin.

Insiden yang mengakibatkan korban berjatuhan di kedua belah pihak itu langsung menjadi trending topik insan sepakbola tanah air. Apalagi dampaknya terus meluas, bahkan wacana saling menyalahkan dan menghakimi mendominasi ruang komentar di media sosial.

Dilansir dari laman PSSI, Senin (20/11/2023), atas insiden itu publik sepakbola Jawa Timur (Jatim) kembali mendapat tudingan seolah seperti tidak belajar dari pengalaman pahit peristiwa Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022 silam.

Laga PSIS vs Persis Solo Ternoda Kerusuhan Suporter, Polda Jateng: Pengamanan Sesuai SOP

Di tengah kontroversi itu, suporter yang tergabung dalam Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI) Jatim mengambil langkah cepat dengan melakukan penggalangan dana bagi korban dalam bentuk donasi terbuka yang dalam waktu semalam berhasil terkumpul Rp73 Juta.

Dana itu disebutkan akan disalurkan kepada korban, baik dari pihak suporter maupun kepada anggota kepolisian yang menjadi korban.

PN-SSI Jatim kemudian mengajak Ultras Gresik untuk bersilaturahmi dengan Kapolres Gresik Adhitya Panji Anom. Silaturahmi itu untuk membahas langkah-langkah strategis setelah insiden sekaligus menegaskan bahwa suporter sepakbola bukan musuhnya polisi, begitu juga sebaliknya.

Komdis PSSI Rilis Hasil Investigasi Insiden 2 Suporter Meninggal di GBLA, Ditemukan Kelebihan dan Kekurangan Panitia Pelaksana Lokal

“Kami juga menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian atas insiden yang sebenarnya di luar kendali kami. Karena selama ini, yang kami tahu, kultur sepakbola Gresik tidak seperti itu (merusak dan menyerang polisi),” kata Ketua PN SSI Jatim, Mimit Tirmidzi.

Mimit juga berharap, suporter sepakbola Jatim harus bisa menahan diri agar tidak mudah disusupi pihak ketiga. Karena dampak dari kerusuhan suporter bisa berakibat fatal bagi sepakbola tanah air.

Senada dengan Mimit, salah satu sesepuh Ultras Gresik, Tharom Muharom juga menyampaikan hal yang sama. Ia mengatakan sangat menyesal dan menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada pihak kepolisian.

Tragedi 2 Suporter Persib Bandung Meninggal Dunia di GBLA, Menpora Amali Turut Berduka

Berita Lainnya

Berita Terkini