Ketua FBM Tunggu Gebrakan Walikota Solo Dongkrak Wisata Kuliner Tradisional

Solo dikenal sebagai kota budaya berslogan 'Spirit of Java, memiliki banyak warisan, baik benda maupun tak benda peninggalan Mataram kuno

26 Januari 2025, 22:14 WIB

SOLO (Keadilan.net) – Tokoh masyarakat yang juga Ketua Forum Budaya Mataram (FBM), BRM Kusumo Putro, menaruh harapan besar Kota Solo menjadi destinasi wisata kuliner tradisional dibawah kepemimpinan walikota baru, dimana jika tak ada perubahan jadwal akan dilantik pada, 6 Februari 2025, mendatang.

“Ini saatnya membuktikan janji-janji politik dengan aksi nyata untuk membuktikan kemampuan dalam melestarikan warisan seni dan budaya melalui pariwisata. Khususnya dari sisi kuliner tradisional,” kata Kusumo, Minggu (26/1/2025)

Dituturkan, Solo dikenal sebagai kota budaya berslogan ‘Spirit of Java, memiliki banyak warisan, baik benda maupun tak benda peninggalan Mataram kuno. Tidak hanya Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran, tapi juga terkenal dengan kuliner tradisionalnya.

Berapi-api, Kusumo Bakar Semangat 4.000 Pendukung Teguh-Bambang di Pilwakot Solo

Beberapa kuliner tradisional yang identik dengan Kota Solo seperti, tengkleng, serabi, dawet telasih, cabuk rambak, sudah melekat di ingatan masyarakat berbagai daerah di Indonesia. Kuliner tradisional tersebut diyakini turut mendongkrak nama besar Kota Solo.

Hanya saja, hingga saat ini kuliner tradisional belum secara nyata mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah untuk dilestarikan sekaligus juga untuk sarana pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari Solo sendiri.

“Karena, Solo ini tidak punya apa -apa untuk mendongkrak kunjungan wisata. Solo tidak punya potensi wisata alam. Maka, kami mendorong pemerintah daerah yang akan dipimpin oleh walikota yang baru, supaya membuat terobosan membangun pusat kuliner tradisional Mataram khas Solo,” beber Kusumo.

Satukan Elemen, Kusumo Bakal Deklarasi Pejuang Tebas Dukung Teguh-Bambang di Pilwakot Solo

Pria yang pernah maju ikut penjaringan sebagai wakil walikota itu menyampaikan, dengan adanya pusat kuliner tradisional, maka sangat berpotensi besar mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan. Selain itu juga menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi dan pajak.

“Dalam hal ini, Pemkot Solo bisa menampung sekaligus memberdayakan UMKM dengan memberi sarana dan prasarana yang lengkap. Tapi perlu diingat, pelaku UMKM yang dilibatkan harus warga Solo karena tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Solo,” beber Kusumo.

Menurutnya, sektor UMKM di Solo berkontribusi besar menjadi penyumbang PAD sebesar 60%. Dengan kata lain, hal itu menunjukkan bahwa roda kehidupan warga Solo tidak bisa lepas dari aktivitas UMKM.

Dukung Paslon Andika-Hendi, Kusumo Beri 2 Lukisan Pahlawan Nasional Koleksi Pribadi

“Dengan kondisi seperti itu, maka pemimpin Kota Solo harus lebih cerdas lagi untuk menggarap sektor UMKM. Bagi para pelaku UMKM bidang kuliner tradisional, beri mereka tempat yang layak secara gratis, dan juga dibantu permodalannya,” imbuh Kusumo. (Nugroho)

Berita Lainnya

Berita Terkini