MAGELANG (mbzkeadilan) – Setelah membuat heboh masyarakat, akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membatalkan rencana kenaikan harga tiket naik di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng), sebesar Rp750 ribu.
Menyikapi hal tersebut, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko selaku pengelola objek wisata Candi Borobudur menunggu standar operasional prosedur (SOP) dari Balai Konservasi Borobudur.
Dikutip dari laman Kominfo Jateng, Wakil Sementara General Manager Unit Borobudur, Manohara Pujo Suwarno, pada Jum’at (17/6/2022), menjelaskan, SOP tiket wisatawan yang akan naik ke bangunan candi, masih dijadwalkan untuk dibahas bersama-sama, antara PT TWC dengan Dirjen Kebudayaan.
Pujo menjelaskan, dengan pembatalan rencana pemberlakuan tiket naik ke bangunan Candi Borobudur sebesar Rp750.000 bagi wisatawan domestik dan 100 dolar AS bagi wisatawan asing pada Selasa (14/6/2022) lalu, maka harga tiket tetap seperti semula. Yakni Rp50 ribu per orang bagi wisatawan nusantara dewasa/umum, dan pelajar Rp25 ribu per orang.
Sedangkan untuk wisatawan mancanegara dewasa/umum, harga tiket sebesar 25 dolar AS per orang, dan anak anak 15 dolar AS per orang.
Pujo yang juga menjabat sebagai Marketing & Sales Vice President PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko ini mengungkapkan, adanya pemberitaan perihal kenaikan harga tiket naik ke Candi Borobudur beberapa waktu lalu, tidak mempengaruhi tingkat kunjungan ke candi yang masuk warisan dunia nomor C.592 oleh UNESCO ini.
Candi yang dibangun pada abad delapan oleh Wangsa Syailendra itu, setiap hari dikunjungi sekira 4.000-5.000 orang wisatawan. Di akhir minggu dan hari libur mencapai sekitar 7.000-9.000 orang pengunjung.
Pembatalan rencana tarif naik ke bangunan Candi Borobudur oleh pemerintah tersebut, disambut baik oleh para pelaku wisata di sekitar Candi Borobudur. Seperti yang diungkapkan Muhammad Hatta, pelaku wisata yang mengelola balkondes di Borobudur.
Dia menyatakan setuju dengan pembatalan harga tiket naik ke bangunan Candi Borobudur, untuk mendukung pembangunan kekuatan kawasan sekitar candi. Di sisi lain, ia juga mendukung upaya pelestarian terhadap bangunan candi, yang merupakan warisan dunia.
Hingga saat ini, para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Candi Borobudur, belum diperbolehkan naik ke bangunan candi.
Mereka hanya diperkenankan untuk berkunjung sampai pelataran. Sejak awal pandemi Covid-19 hingga saat ini, bangunan Candi Borobudur masih tertutup untuk masyarakat umum.***