KLATEN (Keadilan.net) – Ketua DPC PDIP yang juga Bupati Klaten, Sri Mulyani, memberikan sinyal terbukanya koalisi antara PDIP dengan PKS pada Pilkada Klaten 2024. Sinyal itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri halalbihalal DPD PKS Klaten.
Halalbihalal digelar di Hotel Bima Klaten, Jl Pemuda, Kecamatan Klaten Utara, Minggu (5/5/2024), dan diikuti ribuan kader PKS dan dihadiri pengurus di tingkat DPD hingga DPW PKS Jawa Tengah.
Sri Mulyani datang bersama sejumlah pejabat Pemkab Klaten serta Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo.
Bansos Dituding Jadi Alat Politik Pemilu 2024, Begini Jawaban Pemerintah
Pada kesempatan itu, Mulyani mengatakan halalbihalal itu menjadi momentum untuk menjaga silaturahmi. Selain itu, bagi Mulyani halalbihalal itu menjadi momen pengingat 2015. Kala itu, PDIP Klaten mengusung pasangan cabup-cawabup Sri Hartini-Sri Mulyani pada Pilkada Klaten.
Duo Sri kala itu didukung salah satunya oleh PKS, hingga pasangan itu terpilih menjadi Bupati Klaten-Wakil Bupati Klaten periode 2015-2020.
“Karena ada musibah saya melanjutkan menjadi Bupati Klaten. Tentunya warna di Klaten saat ini bisa seperti ini karena peran serta keluarga besar PKS. Walau 2020 tidak berjodoh kembali, tetapi peran nyata terlihat. Sri Mulyani bisa berdiri di sini karena PKS Klaten, itu saya akui,” kata Mulyani dalam sambutannya di acara tersebut.
Tahun Politik, Direktur PD Percada Ajak Tokoh Ormas Deklarasi Gerakan Sukoharjo Bersatu
Mulyani mengatakan PKS selama ini sudah berkonstribusi nyata terhadap pembangunan di Kabupaten Bersinar. Dia berharap dengan kedatangannya pada acara halalbihalal siang itu bisa bermanfaat bagi keluarga besar PKS Klaten.
Mulyani kemudian menyinggung soal tahun politik 2024 dengan segera digelarnya Pilkada Klaten pada 27 November mendatang. “Arep tahun politik ya nak isoh gandengan ngopo ndadak pisah. Kan kira-kirane ngoten. Nak gandengan lebih kuat, lebih menyenangkan masyarakat kenapa tidak,” kata Mulyani.
Apalagi, lanjut Mulyani, di wilayah lain juga sudah muncul koalisi antara PDIP dengan PKS jelang Pilkada 2024. “Tetangga kita sudah memulai kenapa kita tidak mulai juga. kan kira-kiranya begitu. Nggih ta?,” ungkap Mulyani.
Politikus Nasdem Bongkar DPR Minta Jatah 80 Kursi Haji Kelas Bisnis: Lho Ga Bahaya Tah?
“Biar ada katanya kalau PDI Perjuangan, yang berjuang itu PDI yang sejahtera PKS. Kan kira-kiranya gitu. Hla kenapa tidak, kalau kita bisa bergandengan bersama kenapa harus pisah-pisah. Ora penak nak pisah itu [tidak nyaman kalau berpisah]disambut tawa,” tambah Sri Mulyani disambut sorakan dan tepuk tangan kader PKS yang hadir.***