SOLO (Keadilan.net) – SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta menggelar Seminar Parenting bertajuk “Menjaga Fitrah Buah Hati di Era Disrupsi” dengan pembicara Ustadz Cahyadi Takariawan, pakar parenting dan konsultan Rumah Keluarga Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung di Soemarjo Ballroom The Sunan Hotel Solo pada, Sabtu (10/6/2023) itu, Ustadz Cahyadi yang akrab disapa Pak Cah, menyampaikan materi bahwa era disrupsi berpengaruh pada semua sektor kehidupan. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan dan keluarga.
“Era disrupsi berpengaruh pada semua sektor kehidupan. Tidak hanya dalam dunia bisnis dan pemerintahan, namun juga dalam bidang pendidikan dan keluarga,” kata Pak Cah.
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UMS Lolos Seleksi Pertukaran Pelajar ke Korsel
“Mc. Kinsey Global Institute, pada tahun 2017 telah memproyeksikan setidaknya 400 sampai dengan 800 juta manusia di dunia akan kehilangan pekerjaan di tahun 2030. Karena tergantikan oleh robot dan Artificial Intelegence (AI),” sambungnya.
Menurutnya, manusia tidak akan mampu mengatasi dampak era disrupsi sendiri. Perlu adanya sinergi dan kolaborasi, kerjasama pihak sekolah sekolah dan rumah dalam mencapai tujuan bersama.
Adanya proses dinamis timbal balik antara orang tua/wali murid dan setidaknya satu individu dalam sistem sekolah,” sambung Pak Cah.
Pentas Seni Mahakarsa Angkatan ke-36, Penanda Akhir Pendidikan Santri PPMI Assalaam Sukoharjo
“Menjadi tanggung jawab utama bagi orang tua dalam menjaga fitrah anak. Tentu saat ia di sekolah menjadi tanggung jawab guru, untuk membantu tumbuh dan kokohnya fitrah anak. Fitrah yang tentunya mampu membentengi sekaligus menjawab tantangan zaman,” imbuhnya.
Kepala SDIT Nur Hidayah Surakarta, Waskito, menyampaikan bahwa sekolah memberikan wadah melalui POMG, Komite Sekolah dengan beragam kegiatan seperti BPI Orang Tua, Sekolah Ayah, Seminar Parenting, dan lainnya dalam rangka mewujudkan kolaborasi yang apik dalam menjaga fitrah anak.
“Seminar Parenting kami adakan setiap tahunnya. Ada pula pengajian keluarga dalam forum Paguyuban Orangtua Murid dan Guru (POMG). Selain tentunya melalui pengajaran dan pembiasaan akidah, ibadah, dan akhlak murid dan warga sekolah,” tutur Waskito.
Prodi Pendidikan Teknik Informatika UMS Naik Level, Raih Akreditasi Unggul