SOLO (Keadilan.net) – Beda pandangan soal relokasi pedagang pasar ikan Balekambang antara pilihan Pedaringan atau Pasar Pucangsawit telah memantik reaksi berbagai pihak. Dinas Perdagangan (Disdag) Solo dinilai terkesan ngotot memindahkan ke Pedaringan dengan membuat bangunan baru berupa hanggar dengan peneduh.
Sedangkan Wakil Walikota Solo, Teguh Prakosa menilai Pasar Pucangsawit yang dibangun pada masa kepemimpinan Joko Widodo lebih tepat lantaran saat ini kondisinya sepi. Harapannya akan kembali menghidupkan perekonomian masyarakat sekitarnya.
Atas kecenderungan Disdag lebih memilih membuat bangunan baru di Pedaringan tersebut telah memantik reaksi dari Ketua Umum Lembaga Penyelamat Aset dan Anggaran Belanja Negara (LAPAAN) RI, BRM Kusumo Putro. Ia mendukung opsi Wawali yakni memindahkan pedagang pasar ikan Balekambang ke Pasar Pucangsawit.
Pelaku Penembakan Gedung MUI di Jakarta Tewas, Polisi Ungkap Penyebabnya
“Kalau menurut saya, Pasar Pucangsawit sangat cocok untuk dijadikan lokasi pasar ikan. Jika dipindahkan kesini, justru banyak efek positif yang diperoleh. Selain menghidupkan perekonomian, juga menghidupkan pasar yang bisa dikatakan saat ini kondisi mangkrak, nyaris sepi tanpa pedagang,” kata Kusumo pada, Minggu (7/5/2023)
Kusumo yang datang langsung melihat kondisi Pasar Pucangsawit, mengaku prihatin lantaran dari hampir 100 kios dan los yang ada hanya terisi sekira 10% saja. Sisanya tutup.
Bangunan pasar yang diresmikan pada 25 Februari 2011 oleh Joko Widodo sewaktu menjabat sebagai Walikota itu terkesan tidak terawat. Bahkan di lantai dua sama sekali tidak ada aktivitas perdagangan, dan itu sudah berlangsung lama.
Viral Todongkan Pistol ke Driver Taksi Online, Pria di Jakarta Ditangkap Polisi
“Jadi kalau disebutkan bahwa biaya menghidupkan Pasar Pucangsawit untuk pasar ikan lebih mahal dibandingkan dengan di Pedaringan, menurut saya sangat tidak masuk akal. Justru biayanya lebih murah di sini (Pucangsawit) karena hanya tinggal membenahi kekurangannya. Apalagi, lokasinya juga dekat dengan Bengawan Solo,” tutur Kusumo.
“IPAL di lokasi ini juga sudah ada. Tinggal diperbesar lagi. Lahan parkir juga luas, baik di depan, timur maupun sisi belakang pasar. Pasarnya juga luas, bisa menampung seratusan lebih pedagang,” sambungnya.
Menurut Kusumo, lokasi Pasar Pucangsawit juga strategis karena berada wilayah Kota Solo bagian timur, dekat dengan jembatan Jurug yang menjadi pintu masuk Kota Solo dari arah Kabupaten Karanganyar.
Presiden Jokowi Cek Jalan Rusak di Lampung, Janjikan Segera Diperbaiki