SOLO (Keadilan.net) – Indeks pembangunan gender dan indeks pemberdayaan gender di Indonesia saat ini masih belum optimal, dimana masih marak kekerasan terhadap perempuan, tingkat kesejahteraan perempuan yang rendah dan ketimpangan antara perempuan dan laki-laki dalam beberapa aspek pembangunan.
Berbekal tekad memperjuangkan kesejahteraan perempuan, Prihatin Kusdini SH. MH, seorang advokat berpengalaman di beberapa organisasi diantaranya, Bidang SDM Sertifikasi dan Award Himpunan Asosiasi dan Industri Singkong Indonesia, maju nyaleg DPR RI dapil V Jateng nomor urut 3 dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Perempuan kelahiran Palembang, 2 Agustus 1965 bergelar Magister Bisnis dari Universitas 17 Agustus Jakarta tersebut, aktif bergabung di parpol yang dipimpin Zulkifli Hasan sejak 2005 silam sebagai Instruktur Nasional. Dalam kontestasi Pemilu 2024, PAN bernomor urut 12.
Bansos Dituding Jadi Alat Politik Pemilu 2024, Begini Jawaban Pemerintah
Kusdini yang memiliki kantor hukum R & K Law Office di Jakarta itu, juga pernah menjadi Guru SMK, Pengawas LAPSI dan LAPPAN, Pengawas Yayasan Kesetiakawanan Sosial (SMS), Sekjen Perwira (Wanita Pengusaha) 2016 -2022, dan berbagai organisasi lainnya.
Selama ini, Kusdini sangat memberi perhatian penuh terhadap kesetaraan hak perempuan dalam dunia politik. Hak politik perempuan pada dasarnya adalah hak asasi manusia, dan hak asasi manusia merupakan esensi dari kerangka demokrasi.
“Oleh karena itu, melibatkan perempuan dan laki-laki di dalam proses pengambilan keputusan menjadi syarat mutlak dalam demokrasi,” kata Kusdini dalam sebuah kesempatan saat menggelar kampanye di Kota Solo, pada Selasa (7/2/2024).
Tahun Politik, Direktur PD Percada Ajak Tokoh Ormas Deklarasi Gerakan Sukoharjo Bersatu
Melalui kampanye dan sosialisasi di kantong-kantong pemilih, Kusdini juga memberikan penyadaran politik pentingnya partisipasi perempuan di parlemen sebanyak 30 persen. Tujuannya agar perempuan juga terlibat dalam proses-proses politik.
“Dalam setiap kesempatan, saya selalu mengangkat isu terkait perempuan, termasuk juga tentang anak. Jadi saya berkampanye dengan gagasan membahas dan membawa isu-isu terkait perempuan,” pungkasnya. (Nugroho)