Kirab Grebeg Penjalin Seri V Desa Trangsan Sukoharjo Bakal Digelar, 5 Gunungan Siap Jadi Rebutan

Peserta kirab budaya kali ini sekira 1.500 orang berdasarkan pendataan terakhir dalam rapat koordinasi bersama pihak-pihak terkait di Balai Desa Trangsan

25 Oktober 2022, 19:17 WIB

SUKOHARJO (Keadilan.net) – Pembukaan Grebeg Penjalin seri V berupa kirab budaya yang memperlihatkan potensi komoditas kerajinan rotan Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, kembali siap digelar.

Ketua Panitia, Suryanto, menjelaskan, jumlah peserta kirab budaya kali ini sekira 1.500 orang berdasarkan pendataan terakhir dalam rapat koordinasi bersama pihak-pihak terkait di Balai Desa Trangsan.

“Ini tadi rapat persiapan untuk koordinasi sebelum pelaksanaan kirab budaya pada, Kamis (27/10/2022) mendatang,” terangnya saat ditemui usai rapat koordinasi, Selasa (25/10/2022).

Obat Sirup Sebabkan Gagal Ginjal Akut, Presiden Minta Layanan Pengobatan Diberikan Gratis

Acara Grebeg Penjalin sendiri akan berlangsung selama empat hari, Kamis- Minggu (27-30/10/2022), menampilkan berbagai mata acara. Diantaranya workshop, bazar mebel rotan, bazar kuliner, hingga pentas seni modern hingga tradisional.

“Untuk kirab akan dimulai pukul 07.00 WIB, startnya dari Dukuh Tembungan, Trangsan, tepatnya sebelah utara Stasiun Kereta Api Gawok, dan nanti finishnya di Balai Desa Trangsan. Panjang rutenya sekira 1 kilometer melewati jalan kampung,” paparnya.

Sementara, Kepala Desa (Kades) Trangsan Mujiman mengemukakan, bahwa penyelenggaraan Grebeg Penjalin kali ini didanai secara swadaya tanpa bantuan pemerintah daerah.

Buru Penanggung Jawab Lepasnya Aset Tanah Kas Desa Gedangan, DPRD Sukoharjo Diminta Kembali Gelar Hearing

“Ini merupakan kesepakatan warga yang sangat antusias untuk menggelar kembali grebeg penjalin karena dua tahun vakum akibat pandemi. Sedangkan untuk anggaran dari pemerintah tidak ada karena untuk penanganan Covid-19,” terang Kades.

Event Grebeg Penjalin ini merupakan wujud bersatunya seluruh perajin rotan di Desa Trangsan, tidak hanya perajin namun juga perusahaan.

“Adanya grebeg ini sangat terasa ada peningkatan penjualan produk rotan dari Desa Trangsan di pasar lokal. tidak hanya ekspor saja, bahkan sampai kewalahan memenuhi permintaan pasar lokal atau dalam negeri,” tandasnya.(Nugroho)

Berita Lainnya

Berita Terkini