GRESIK (Keadilan.net) – Pesilat Kera Sakti bernama Muhammad Aditya Pratama tewas usai dikeroyok seniornya saat Ujian Kenaikan Sabuk (UKT). Muhammad Aditya Pratama Pesilat Kera Sakti sebelumnya Ujian Kenaikan Sabuk Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti.
Pesilat Kera Sakti, Muhammad Aditya Pratama meninggal dunia di rumah sakit setelah Ujian Kenaikan Sabuk di Gresik. Muhammad Aditya Pratama tewas di rumah sakit setelah harus menjadi korban penganiayaan 6 seniornya saat ujian kenaikan sabuk.
Saat ini Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti tewas. Potret wajah Muhammad Aditya Pratama pun menjadi sorotan di media sosial.
Akhir Drama Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Resmi Tersangka Korupsi Lelang Jabatan
Dikutip dari beberapa sumber, saat ini IKSPI Kera Sakti Cabang Gresik mengucapkan turut berduka cita.
“Innalillahi wainaillaihi rojiun, telah berpulang kerahmatullah, Saudara kita salah satu warga terbaik perguruan IKS.PI Kera Sakti Cabang Gresik, Muhammad Aditya Pratama,” tulis IKSPI Kera Sakti Cabang Gresik di Intagram resminya @Ikspigresik pada 10 Oktober 2023.
Kasus ini sudah ditangani oleh Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan. Ia mengatakan bahwa pengeroyokan terjadi pada Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu pukul 18.30 WIB.
Terus Disosialisasikan, 8 Tugu Pencak Silat di Banyuwangi Dibongkar Sukarela
Saat itu korban berpamitan kepada orang tuanya untuk mengikuti kenaikan sabuk pencak silat IKSPI di Cerme Kidul, Gresik.
“Keesokan harinya, Minggu (8/10/2023). Sekitar pukul 01.30 WIB orang tua korban mendapat kabar dari pelatih perguruan Kera Sakti, bahwa anaknya berada di Puskesmas Cerme karena tidak sadarkan diri,” kata Aldhino.
Namun, lantaran diduga ada pendarahan di otak, korban meningal dunia pada Senin, 9 Oktober 2023. “Dari hasil autopsi, korban mengalami pendarahan pada otak karena benturan,” terang Aldhino.***