Bawa Misi Wong Cilik, Kusumo Serahkan Formulir Pendaftaran Wawali Kota Solo

Kusumo mengaku sengaja memakai busana lurik lengkap dengan blangkon dan celana gombrong adalah sebuah simbol atau representasi rakyat kecil

12 Mei 2024, 06:39 WIB

SOLO (Keadilan.net) – Sekira 300 orang terdiri perwakilan lintas elemen wong cilik dan komunitas budaya mengantar Dr BRM Kusumo Putro menyerahkan formulir pendaftaran sebagai bakal bakal calon wakil wali (cawawali) Kota Solo, ke Sekretariat DPC PDIP Kota Solo, Sabtu (11/5/2024) siang.

Dengan konsep kirab budaya, Kusumo dan rombongan pendukungnya mengambil start dari Pasar Pucangsawit, Jebres, berjalan kaki menuju Sekretariat DPC PDIP Solo, menempuh jarak sekira 500 meter.

“Sesuai dengan visi misi saya mengembalikan Kota Solo sebagai The Spirit Of Java, kelompok masyarakat dari lintas elemen representasi wong cilik ini antusias ikut menunjukkan dukungannya kepada saya,” kata Kusumo usai menyerahkan formulir.

Lintas Elemen Bakal Antar Kusumo Kembalikan Formulir Balon Wawali Kota Solo

Diantara rombongan peserta kirab pendukung Kusumo itu ada dari kelompok religius grup sholawat, kelompok seni tradisional wayang orang, kelompok pelestari budaya, kelompok UMKM, dan masih ada beberapa lainnya.

“Jadi ini untuk menguatkan kembali slogan Solo The Spirit of Java, mengembangkan Solo sebagai kota seni dan budaya, sebagai kota UMKM, kota sarjana, kota olahraga serta semangat untuk pemberdayaan dan permodalan UMKM dengan orientasi pengembangan pariwisata,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Kusumo mengaku sengaja memakai busana lurik lengkap dengan blangkon dan celana gombrong adalah sebuah simbol atau representasi rakyat kecil.

Sedekah Ramadhan, LAPAAN RI Bagikan 800 Paket Beras untuk Kaum Dhuafa

“Saya adalah rakyat jelata, bukan siapa-siapa. Baju lurik itu juga simbol untuk mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus selalu memikirkan nasib rakyatnya,” terangnya.

Tentang program kerja yang disebutkannya berorientasi membela kepentingan wong cilik, Kusumo menyatakan bertekad menurunkan angka kemiskinan di Kota Solo di bawah 2%.

Salah satunya mencetak sarjana di setiap keluarga tidak mampu, serta pembangunan gedung balai latihan kerja (BLK) dengan sarana dan pra sarana lengkap dan modern.

Rakyat Indonesia Jangan Salah Pilih Pemimpin, Pemilu 2024 Ujian Keagungan Bangsa dan Negara

Berita Lainnya

Berita Terkini