Awal Ramadan Berpotensi Tidak Sama, Menag Terbitkan Edaran Saling Jaga Ukhuwah

Pemerintah akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024

8 Maret 2024, 18:26 WIB

JAKARTA (Keadilan.net) – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan edaran penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1445 H. Menag mengimbau umat tetap jaga ukhuwah dan toleransi dalam menyikapi potensi beda awal puasa.

Pemerintah akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024. Sidang akan memutuskan apakah puasa Ramadan tahun ini akan dimulai pada 11 atau 12 Maret 2024.

Dilansir dari Info Publik, Jum’at (8/3/2024), Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadan bertepatan 11 Maret 2024. Ada juga sebagian jemaah tarekat yang akan mulai puasa pada 10 Maret 2024.

Sarasehan di UMS, LLDIKTI Wilayah VI Dorong Program Internasionalisasi Pasca Pandemi

“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi,” kata Menag di Jakarta, Rabu (6/3/2024) kemarin.

Edaran yang ditandatangani Gus Men pada 26 Februari 2024 itu ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Edaran juga disampaikan kepada pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, pengurus Badan Kesejahteraan Masjid, pengurus Majelis Dai Kebangsaan, pengurus dan pengelola masjid/musala, panitia Hari Besar Islam tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta masyarakat muslim di Indonesia.

Jaga Stabilitas, Indonesia Bentuk Satgas Nasional Penggunaan Mata Uang Lokal

“Umat Islam agar melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi,” sambung Men Yaqut.

Menag Yaqut juga berpesan agar umat Islam dalam syiar Ramadan tetap memedomani Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Edaran pengeras suara terbit pada 18 Februari 2022. Edaran ini antaran lain mengatur volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan, dan paling besar 100 dB (seratus desibel).

Kasus Pidana Kecurangan Pemilu, Bareskrim Limpahkan 7 Tersangka PPLN ke Kejaksaan

Berita Lainnya

Berita Terkini