SURAKARTA (Keadilan.net) – Setelah dua tahun pembatasan aktivitas lantaran pandemi Covid-19, kirab malam satu Suro atau peringatan Tahun Baru 1444 Hijriyah yang digelar Keraton Kasunanan Surakarta kembali dibanjir masyarakat pada, Jum’at (29/7/2022) tengah malam.
Bagi masyarakat Jawa di Indonesia, malam satu Suro merupakan malam yang amat sakral. Berbagai macam ritual diselengggarakan tergantung dengan daerahnya masing-masing. Salah satunya seperti kirab malam satu Suro Keraton Kasunanàn Surakarta ini.
Mengutip dari Dinas Kebudayaan Kota Surakarta, sesuai dengan namanya, kirab malam satu Suro dilaksanakan pada malam hari tepatnya malam sebelum tanggal 1 Muharram. Ritual ini selama ratusan tahun selalu dilaksanakan secara turun temurun.
Ditinggal Merantau Suami, Perempuan Muda di Kartasura Sukoharjo Gantung Diri di Kamar Mandi
Makna dari ritual malam satu Suro ini ialah refleksi diri atau mengingat kembali kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat selama satu tahun yang telah dilewati. Malam satu suro menandai bergantinya tahun, sehingga pada lembaran baru ini diharapkan berubahnya sifat kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Pada malam ritual kirab satu Suro di Keraton Kasunanan Surakarta, ribuan orang turut berpartisipasi. Mulai dari Raja beserta keluarga dan kerabat, kemudian abdi dalam wilayah Solo Raya, hingga masyarakat umum.
Tidak ketinggalan pula kebo (Kerbau-Red) bule sebagai cucuk lampah kirab, keturunan dari kerbau Kyai Slamet. Kerbau bule ini bukan kerbau biasa, konon hewan itu ialah pusaka yang amat berharga bagi Sri Susuhunan Pakubuwono II, pemberian Bupati Ponorogo.
6 Perwira Polres Sukoharjo Kena Mutasi, Sertijab Dipimpin Kapolres