TOBA (Keadilan.net) – Sejumlah skema menghadapi cuaca ekstrem bakal diterapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selama ajang balapan F1 Powerboat di Danau Toba, Sumatera Utara.
Subkoordinator Bidang Analisis dan Prediksi Klimatologi Maritim BMKG, Furqon Alfahmi menjelaskan, pihaknya melakukan pemantauan rutin di sekitar Danau Toba. Ini untuk melihat kondisi perubahan cuaca, khususnya awan di area Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu.
“Kami memang mengantisipasi jika terjadi kondisi ekstrem secara tiba-tiba. Kita melakukan pemantauan setiap saat kondisi perubahan cuaca di sekitar Danau Toba,” jelas Furqon seperti dikutip dari TBNews, Sabtu (25/2/2023).
Dispora Award 2022, Ajang Penghargaan bagi Insan Olahraga di Sukoharjo
BMKG mengupayakan dua cara jika sewaktu-waktu cuaca berpotensi menjadi ekstrem. Pertama, melakukan penyemaian jika ada potensi penumpukan awan menuju lokasi balapan.
“Jadi kami melakukan TMC atau penyemaian perawanan. Kalau kami melihat awan yang cukup signifikan dan yang besar gitu, kemudian akan kami semai di lokasi yang lain. Jadi sebelum awan-awan tersebut memasuki wilayah event, akan dilakukan penyemaian menggunakan pesawat,” ungkapnya.
Langkah kedua adalah BMKG bekerja sama dengan BRIN untuk melakukan penyemaian awan. Caranya adalah dengan menebarkan garam menggunakan pesawat yang disebut proses kondensasi.
Membanggakan, Mahasiswa UMS Raih Emas dan Perak di Pesta Olahraga Perguruan Tinggi se Indonesia
“Kecepatan angin kalau kami lihat, untuk lokasi-lokasi, kami punya monitoring AWS. Kami lakukan monitoring dan prediksi,” ujarnya.
Menurutnya, kecepatan tertinggi biasa terjadi sore hari sampai 11 knot. Tapi, kondisi itu tidak mengganggu pada saat ajang balapan nanti.
Diketahui, setelah merampungkan sesi latihan bebas ekstra, akan dilakukan latihan bebas dan dilanjutkan dengan babak kualifikasi, pada Sabtu (25/2/2023). Kemudian, balapan akan berlangsung pada Minggu (26/2/2023) besuk.