JAKARTA (Keadilan.net) – Polemik muncul dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Ahmad Sahroni menyebut kalau Partai Demokrat memaksa agar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Anies Baswedan.
Diketahui hingga hari ini Anies Baswedan belum mengumumkan siapa yang akan mendampinginya sebagai cawapres nantinya. Hal tersebut menurut Ahmad Sahroni disebabkan kondisi politik nasional yang masih dinamis.
Dikutip dari akun Instagram Pinter Politik pada Minggu 11 Juni 2023.
Jelang Pemilu 2024, Kemenkumham Perkuat Pengamanan Lapas
“Namanya partai besar juga pengen kader sendiri yang muncul sebagai cawapres Anies, iya mereka maksa pokoknya untuk AHY mendampingi Anies,” ucap Ahmad Sahroni seperti dikutip Keadilan.net pada 11 Juni 2023.
Disisi lain, Partai Demokrat membantah kalau memaksakan AHY untuk jadi cawapres Anies Baswedan. Herman Khaeron, Ketua BPOKK Partai Demokrat menjelaskan kalau pihaknya hanya ingin mas Anies segera menyampaikan siapa pendampingnya.
“Kami minta untuk segera diputuskan, bukan memaksakan harus mas AHY, konteksnya bukan disitu, konteksnya adalah ini banyak masyarakat yang masih ragu”.
Coblosan Ala Pemilu, Warga Gulon Desa Makamhaji Kartasura Gelar Pemilihan Ketua RT
“Kalau melihat hasil survei masyarakat masih ragu, mas Anies ini jadi maju ndak, belum deklarasi bersama, kalau melihat waktu kan sudah dekat didepan,”
“Kalau kemudian terlalu mepet, sedangkan calon lain koalisi lain sudah mulai pergi-pergi ke berbagai tempat sehingga akselerasinya bisa lebih cepat,” ucap Herman Khaeron.
Herman Khaeron menjelaskan sikap Demokrat ini bukan untuk memaksa. Alasan Partai Demokrat mendesak pengumuman Cawapres adalah agar persiapan untuk mensukseskan Anies Baswedan bisa segera berjalan.
Begini Penilaian Pengamat Sospol Soal Presiden Cawe-Cawe Pemilu 2024
Diketahui sebelumnya nama AHY masuk dalam radar cawapres PDIP. Disampaikan langsung oleh Ketum DPP PDIP Puan Maharani, yang kemudian disusul janji pertemuan antara AHY dan Puan Maharani.***