770 Hewan Ternak di Sukoharjo Terjangkit PMK, Gubernur Jateng Pantau Percepatan Vaksinasi

Menurut Ganjar, di tempat hijau itulah penyuntikan vaksin harus segera dilakukan agar sapi dan ternak lainnya terlindungi

30 Juni 2022, 21:19 WIB

SUKOHARJO (Keadilan.net) – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melakukan kunjungan kerja ke Sukoharjo meninjau pelaksanaan percepatan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto, Kamis (30/6/2022).

Ganjar menegaskan, percepatan pelaksanaan vaksinasi menjadi pencegahan utama penularan wabah PMK di Jateng.

“Sebenarnya hari ini kita lagi mencoba gas pol untuk menyuntikkan vaksin yang sudah kami terima. Kan ada 75.500 vaksin yang sudah kita terima, dan tentu saja itu kurang. Tapi yang sudah ada itu kita gerakkan, dan hari ini kita di Sukoharjo,” kata Ganjar, dikutip dari Diskominfo Jateng.

Pemerintah Akan Berlakukan Status Keadaan Tertentu untuk Percepatan Penanganan Wabah PMK

Ditambahkan, berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, capaian vaksinasi PMK per 30 Juni 2022 sebanyak 19.919 ekor. Terdiri atas 17.597 ekor di 30 kabupaten/kota, 1.679 di UPT Pusat Baturaden dan 643 di UPT Provinsi.

Untuk kasus PMK di Jateng per 30 Juni 2022 mencapai 32.715 ekor. Sementara untuk Kabupaten Sukoharjo hewan yang terjangkit PMK sebanyak 770 ekor. Sementara di Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto kasus PMK masih nol atau masuk kawasan hijau.

Menurut Ganjar, di tempat hijau itulah penyuntikan vaksin harus segera dilakukan agar sapi dan ternak lainnya terlindungi.

Mentan Pimpin Distribusi Vaksin PMK di Sukoharjo, Siapkan 800.000 Dosis dari Perancis

“Di desa ini nol, tidak ada kasus. Kalau kita petakan di GIS kita itu, ini masih hijau. Justru di tempat hijau inilah kita segera suntikkan vaksin itu, agar sapi-sapinya aman. Tidak hanya sapi lho, ini ada kerbau, kambing, babi, ini domba juga nanti kita cek,” katanya.

Sementara untuk pencegahan penularan PMK di Jateng, Ganjar juga menggerakkan Jogo Ternak yang diadopsi dari program Jogo Tonggo selama pandemi Covid-19.

Selain itu juga ada gerakan Bolo Ternak yang di dalamnya terdapat kelompok peternak, penyuluh, dokter, hingga Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Melalui dua gerakan itu Ganjar menekankan pendataan hewan ternak sebagai dasar vaksinasi.

Jateng Surplus Hewan Kurban Menjelang Hari Raya Iduladha, Jumlahnya 26.620 Ekor

“Kita data di manakah sapinya, ada berapa di sana, nanti kita laporkan terus nanti kita turunkan vaksin dan timnya. Terima kasih dokter sudah disuntikkan vaksinnya. Ini upaya kita untuk segera melakukan itu,” katanya.

Vaksinasi pada hewan, menurut Ganjar, menjadi salah satu pencegahan utama PMK. Untuk itu ia mendorong pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian (Kementan), apabila sudah mendapatkan vaksin lagi agar segera didistribusikan ke daerah.

“Karena penularannya airborne maka di udara ini menjadi sangat berbahaya. Maka pencegahan yang utama adalah cepat-cepat vaksin. Kita siap dan ini kawan-kawan di kabupaten dan kota sampai tingkat kecamatan dan desa, serta dokternya semua sudah siap. Nanti biar dibantu yang lain,” tegasnya.

Bangunan Puskesmas Jeruklegi Cilacap Buruk, Ganjar Minta Kontraktor Perbaiki Kualitas

Selain itu, ditambahkan Ganjar, bahwa Pemprov Jateng juga sedang menyiapkan buku panduan untuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Buku panduan tersebut akan memberikan pengetahuan terkait PMK

“Kita juga sedang menyiapkan buku panduan untuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas biar nanti mereka juga ada pengetahuan soal itu. Minimal ikut menunjukkan dan ternyata nyuntiknya tidak mudah, tidak diam, harus dipegangi banyak orang. Mudah-mudahan ini bisa melakukan pencegahan lebih cepat,” pungkasnya.***

Berita Lainnya

Berita Terkini